Gurusaham.com - Mitsui & Co Ltd menyuntikkan dana 100 miliar yen atausetara Rp 13,2 triliun (Rp 132 per yen) ke CT Corp. Konglomerasi asal Jepang itu berinvestasi melalui skema pembelian obligasi konversi (convertible bond) yang diterbitkan PT CT Corpora, induk perusahaan CT Corp.
Kerja sama kedua perusahaan ditandai dengan penandatanganan kesepakatan antara CEO Mitsui Kenichi Hori di Tokyo dan Chairman CT Corp Chairul Tanjung di Singapura pada 30 April 2021.
“Kesepakatan ini membuka babak baru, tidak hanya untuk CT Corp, tapi juga untuk Mitsui yang juga mendapat nilai tambah dari kerja sama ini,” kata Chairul Tanjung.
CEO Mitsui & Co Kenichi Hori menjelaskan bahwa perusahaan telah menetapkan pasar Asia sebagai salah satu fokus strategis dalam rencana pengembangan jangka menengah.
"Kerja sama dengan CT adalah usaha strategis yang bertujuan membangun ekosistem konsumen guna menangkap potensi pertumbuhan pasar konsumen Asia yang tinggi," kata Kenichi Hori dalam keterangan tertulis yang diunggah di situs perusahaan.
Penerbitan obligasi konversi terdiri dari dua tahap, masing-masing 67 miliar yen dan 33 miliar yen. Obligasi senilai 33 miliar yen tersebut menggantikan obligasi korporasi yang pernah diterbitkan CT Corp dan dibeli Mitsui pada November 2018.Saat ini, penyelesaian transaksi obligasi konversi belum rampung, dan akan mengikuti persyaratan yang disepakati bersama sebelumnya. Hal ini diharapkan berlangsung pada kuartal kedua tahun fiskal.
Struktur kerja sama melalui transaksi obligasi konversi dianggap saling menguntungkan dan berfungsi melindungi potensi negatif serta menjadi opsi untuk menyiapkan potensi perkembangan bisnis CT Corp di masa mendatang, termasuk potensi melantai di bursa saham.
Setelah membeli obligasi konversi, Mitsui berkomitmen terhadap kondisi pertumbuhan bisnis CT melalui penempatan komisaris, direktur, dan para ahli yang berkontribusi mendorong CT Corp menjadi perusahaan multinasional. Mitsui juga mengaku ingin berkontribusi dalam mempercepat pertumbuhan CT Corp di sektor konsumer melalui kolaborasi dengan bisnis Mitsui.
Dikutip dari d-insights, CT Corp berpotensi menggunakan dana hasil penerbitan obligasi konversi untuk mengembangkan bisnisnya di sektor konsumer, termasuk ritel dan media. Sebagai gambaran, saat ini CT Corp memiliki beberapa anak perusahaan, mulai dari bank, asuransi, sekuritas, pembiayaan, media, retail, hotel, agribisnis, dan infrastruktur.
CT Corp juga memiliki bisnis di bidang keuangan dan infrastruktur. Tahun ini, CT Corp memasuki bisnis infrastruktur. Pada Maret 2021, konsorsium CT Corp resmi terpilih untuk mengelola Pelabuhan Patimban melalui PT Pelabuhan Patimban International (PPI). Konsorsium terdiri dari CT Corp Infrastruktur Indonesia, PT Indika Logistic & Support Services, PT U Connectivity Services, dan PT Terminal Petikemas Surabaya.
Selain ekspansi infrastruktur, Chairul Tanjung memang agresif mengakuisisi bank dalam beberapa tahun terakhir. Pada November 2020, CT melalui PT Mega Corpora membeli 73,71 persen saham PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI). Setelah akuisisi, strategi bisnis Bank Harda akan dialihkan menjadi bank digital yang membutuhkan modal besar.
Di bulan yang sama, CT mengakuisisi PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bengkulu. Selain itu, CT sudah memiliki PT Bank Mega Tbk (MEGA), Bank Sulutgo, dan BPD Sulawesi Tengah.
Sementara badan usaha lain seperti ritel, hotel, dan media terkena dampak pandemi Covid-19. Misalnya, perusahaan ritel CT PT Trans Retail Indonesia (Transmart) menghadapi dua tuntutan hukum penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) pada akhir 2020. Per 31 Desember 2019, CT Corp mencatatkan penjualan Rp 46,4 triliun dengan total aset Rp 181,4 triliun.
KOMENTAR