Gurusaham.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan penguatannya pada awal pekan depan.
Pada penutupan perdagangan, Jumat (19/3/2021), IHSG parkir di level 6.356,16 setelah berbalik menguat 0,13 persen pada akhir sesi. Padahal, sepanjang perdagangan, indeks bergerak di zona merah.
Adapun, jika dibandingkan pekan lalu, indeks komposit terkoreksi tipis 0,03 persen secara mingguan. Sepanjang pekan ini, IHSG bergerak di rentang 6277,22—6356,16.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat secara total ada 83.964.872.802 saham diperdagangkan pada pekan ini, dengan nilai transaksi Rp57,27 triliun. Investor asing tercatat melakukan net foreign buy Rp930,30 miliar.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan sejumlah sentimen menjadi penggerak IHSG pada pekan ini. Dia menyebut beberapa sentimen negatif yang membuat IHSG cenderung bergerak dalam tren koreksi pada awal pekan ini, antara lain tren kenaikan US Treasury tenor 10 tahun yang sudah menginjak level 1,70 persen.
Kemudian, perkembangan mutasi virus Covid-19 yang mulai ditemukan di Indonesia dan beberapa negara juga menjadi perhatian pasar. Hal tersebut juga ditambah penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro yang diperpanjang hingga 5 April 2021.
Di sisi lain, keputusan bank sentral AS, The Fed, untuk menjaga tingkat suku bunga acuan di level 0,25 persen hingga 2023 diapresiasi pasar karena dapat menekan potensi kenaikan imbal hasil US Treasury lebih lanjut.
“Keputusan BI [Bank Indonesia] dalam mempertahankan tingkat suku bunga acuan sebesar 3,5 persen juga diapresiasi para pelaku pasar sehingga IHSG berbalik positif,” tambah Nafan, Jumat (19/3).
Untuk pekan depan, secara analisis teknikal, Nafan memperkirakan IHSG akan kembali melanjutkan penguatannya.
Menurutnya, berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance minimum berada pada 6307.84 hingga 6394.45. Kemudian. berdasarkan indikator, MACD, Stochastic, dan RSI menunjukkan sinyal positif.
“Di sisi lain, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga ke depannya berpeluang menuju ke resistance terdekat,” jelas Nafan.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher juga mengatakan hal yang sama. Dia menuturkan secara teknikal indikator stochastic bergerak melebar setelah membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan.
“Sehingga IHSG diprediksi menguat. Pergerakan didukung sentimen dari dalam negeri terkait relaksasi pajak beberapa sektor. Investor juga akan mencermati penetapan suku bunga China,” tambah Dennies.
KOMENTAR