Gurusaham.com - Anak usaha Holding BUMN PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) membuka opsi untuk melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) sebagai salah satu strategi dalam pengembangan perusahaan.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengatakan ini merupakan bagian dari rencana bisnis perusahaan dalam 5 tahun ke depan di mana perusahaan menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 35 triliun.
"Ada banyak cara bagi sebuah perusahaan mendapatkan sumber pendanaan, tidak terkecuali melalui jalur IPO. Kami di PT Pupuk Kalimantan Timur senantiasa mengkaji berbagai kemungkinan untuk mendapatkan pendanaan perusahaan. Namun yang terpenting bagi kami adalah terus mempertahankan kinerja dan performa bisnis serta tata kelola perusahaan yang baik," kata Rahmad kepada CNBC Indonesia, Kamis (25/3/2021).
Capex ini akan digunakan perusahaan untuk beberapa pengembangan pabrik-pabriknya.
Dia menjelaskan, perusahaan akan membangun pabrik soda ash lalu menyelesaikan pabrik amonium nitrat serta melakukan revamping/retrofit pada pabrik ammonia dan urea eksisting di Bontang.
Selain itu, perusahaan juga tengah melakukan pengkajian pembangunan fasilitas sumber energi terbarukan seperti ekspansi kapasitas dengan membangun industri pupuk di daerah penghasil gas diluar Bontang, seperti Bintuni.
Lalu rencana diversifikasi usaha yang menggunakan renewable resource seperti pengembangan industri oleochemical dan turunannya yang merupakan produk lanjutan dari crude palm oil (CPO).
Perusahaan tahun ini memastikan bahwa produksi dan distribusi pupuk aman selama periode musim tanam pertama 2021 yakni Maret-April, sejumlah wilayah tanggung jawab perusahaan. Jumlah ini di atas ketentuan stok minimal 2 minggu sebesar 17.446 ton sesuai ketentuan pemerintah.
Perusahaan bertanggung jawab atas pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi di delapan wilayah, yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Hingga 19 Maret 2021, perusahaan telah menyalurkan 223.846 ton pupuk bersubsidi.
Selain itu, juga telah menyiapkan 78.649 ton pupuk non subsidi di seluruh wilayah pemasaran untuk memenuhi kebutuhan petani yang belum atau tidak masuk di dalam e-RDKK.
Untuk diketahui, Pupuk Kaltim merupakan anak usaha dari Pupuk Indonesia. Saat ini perusahaan lima unit pabrik urea, lima unit pabrik amoniak dan pabrik NPK (nitrogen, phosporus, dan kalium).
Sebelumnya Erick Thohir, Menteri BUMN, mengatakan bahwa akan ada 8-12 perusahaan BUMN go public dalam 3 tahun mendatang.
Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung transformasi BUMN dan memperkuat Good Corporate Governance (GCG).
"BUMN 3 tahun ke depan akan IPO 8-12 perusahaan BUMN transformasi agar bisa berjalan GCG," ujar Erick dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2021, Kamis (25/2/2021).
KOMENTAR