Gurusaham.com - Pemerintah telah membentuk Sovereign Wealth Fund (SWF) sebagai salah satu cara untuk menarik investor asing yang mau berinvestasi di Indonesia. Tahun ini pemerintah berencana menambah modal untuk SWF Indonesia Rp 60 triliun.
Hal tersebut disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sebuah webinar, Senin (22/3/2021).
"Pemerintah telah bentuk Indonesia Investment Authority (INA) sebagai alternatif pembiayaan jangka panjang untuk mendorong pembangunan infrastruktur. [...] Alokasi modal awal Rp 15 triliun dan 2021 disiapkan tambahan Rp 60 triliun, dan diharapkan Kuartal I-2021 ini, INA ini bisa direalisasikan kegiatannya," jelas Airlangga.
Sebelumnya, Dewan Pengawas INA Darwin Cyril Noerhadi menjelaskan, mekanisme INA untuk menarik investor adalah dengan cara aset yang dijadikan underlying (aset turunan) bisa memberikan imbal hasil (return).
Darwin mengatakan pemberian kepastian return ini juga dibarengi dengan edukasi mengenai risiko investasi yang mungkin terjadi.
"Penting pertama adalah return, berapa persen. Investor kan cari return. Apa return di-guarantee? tidaklah, paling hanya deposito dijamin itu pun ada kondisinya. Risiko tetap ada, itu harus dipahami betul oleh investor," kata Darwin dalam Webinar Universitas Indonesia dan Kementerian BUMN, Kamis (4/3/2021).
Untuk memberikan pemahaman ini perlu dilakukan due diligence atau uji tuntas antara calon investor, INA dan calon aset yang akan diinvestasikan. Baik itu aset berupa greenfield dan brownfield kemudian dibandingkan dengan aset-aset serupa yang telah beroperasi setidaknya tiga hingga lima tahun.
Selain itu, kepastian lainnya yang bisa diberikan kepada investor asing adalah dengan memastikan bahwa INA akan ikut berinvestasi dalam aset tersebut.
"Jadi misalnya katakanlah dari 100% dana investasi yang dilakukan investor asing 60-70%, lokal seperti dana pensiun 10% dan sisanya 20%," jelas dia.
KOMENTAR