Gurusaham.com - Mobil listrik menjadi fokus Indonesia dalam pengembangan teknologinya. Salah satu tujuan proyek ini adalah membangkitkan industri dalam negeri dan lepas dari bayang-bayang produk luar negeri. Seperti diketahui, saat ini mayoritas produk mobil Indonesia merupakan merk pabrikan Jepang.
"Saya adalah salah satu pendukung terkuat untuk industri EV (mobil listrik), mengapa? Karena 96 persen mobil yang kami pakai sekarang buatan Jepang, Enggak ada mobil lain," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam diskusi dengan Ikatan Alumni ITB Sumatera Utara di akun YouTube IA ITB SUMUT, seperti dikutip Jumat (19/3/2021).
Keberadaan mobil impor yang terlalu besar tidak baik untuk Indonesia, karena pabrikan otomotif tersebut yang bakal lebih merasakan manfaat dari perputaran uang dan keuntungannya. Oleh karena itu, lebih jika Indonesia bisa mengembangkan mobil listrik sendiri.
"Jadi kita sebenarnya, maaf kalau kita bilang, secara teknologi dijajah oleh Jepang memang iya, mana ada mobil lain yang anda lihat di lapangan?" sebutnya.
Terlalu menguasainya pabrikan otomotif Jepang dengan Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi dan lainnya membuat pabrikan lain dari Eropa misalnya, tidak begitu kelihatan.
Saat ini ada pengembangan mobil listrik, alih-alih mengangkat produk lokal, yang terjadi juga tetap membawa pabrikan luar ke dalam negeri untuk pengembangan. Luhut mengungkapkan bahwa mobil listrik adalah salah satu bagian dari pengembangan teknologi secara keseluruhan.
"Sekarang dengan masuk mobil listrik, kita bisa masuk menjadi pemain mobil dalam negeri, kita pakai Hyundai dulu, kenapa? Karena dia hanya butuh lithium battery dan motornya aja, dia ngga butuh engine," katanya.
KOMENTAR