Rugi Bertahun-Tahun, Bank Jago Targetkan Laba Rp 50 Miliar Tahun Ini

SHARE:

Gurusaham.com - PT Bank Jago Tbk memasang target agresif untukmeraih laba bersih senilai Rp 50 miliar sepanjang 2021. Angka itu jauh lebih besar dibanding ketika Bank Jago membukukan kerugian pada tahun-tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan tahunan 2020, Bank Jago harus mengalami kerugian hingga Rp 189,56 miliar sepanjang tahun lalu. Rugi perseroan tercatat membengkak setidaknya dalam tiga tahun terakhir. Pada2018, perseroan mencatat kerugian Rp 23,28 miliar dan 2019 sebesar mencapai Rp 121,96 miliar.

Pada 2021, Bank Jago juga menargetkan pertumbuhan aset sebesar 190% dari posisi per akhir 2020 yang senilai Rp 2,17 triliun. Target itu akan ditunjang oleh pertumbuhan kredit dan pembiayaan (syariah) hingga 259%, serta dana pihak ketiga hingga 138% dibanding 2020.

Bank Jago optimis mampu mencapai target-target tersebut setelah membangun platform digital banking dan menyiapkan infrastruktur IT untuk bertransformasi menjadi bank berbasis teknologi pada 2020. Untuk itu, pada 2021, Bank Jago telah siap untuk tumbuh dengan model bisnis baru yang sepenuhnya digital dan berbasis teknologi.

"Kami adalah tech based bank yang kolaborasi dengan ekosistem seperti yang digital base. Ini tidak hanya untuk funding dan transaksi, tapi juga untuk lending-nya," kata Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (12/4).

Segmen pasar yang akan menjadi target utama Bank Jago tahun ini adalah segmen masyarakat berpenghasilan menengah (middle income) dan pasar umum (mass-market). Bank ini bakal melayani nasabah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan ritel, baik secara konvensional maupun syariah.

Selain itu, bank akan melanjutkan pengembangan aplikasi digital banking Jago dengan memperluas fitur serta layanan yang disediakan sehingga semakin memperkaya pengalaman para nasabah dalam melakukan transaksi perbankan melalui aplikasi tersebut.

Perseroan juga berencana meningkatkan statusnya menjadi bank devisa. Peningkatan status menjadi bank devisa diharapkan dapat memperkuat struktur pendanaan valuta asing yang memungkinkan pendanaan alternatif.

"Selain itu, Bank juga dapat memberikan layanan valuta asing bagi segmen consumer dan SME, terutama yang berkaitan dengan transaksi ekspor-impor," kata Kharim menambahkan.

Aspek kunci lain yang akan terus dikembangkan oleh Bank Jago yaitu penguatan posisi bank agar dapat lebih leluasa berekspansi, sekaligus meningkatkan intensitas kerja sama dan sinergi dengan mitra ekosistem secara berkesinambungan. Kemitraan akan menjadi pendorong pertumbuhan jangka panjang.

Kinerja 2020

Pada April 2020, Bank Jago melakukan penambahan modal dengan nilai mencapai Rp 1,3 triliun dari hasil penawaran umum terbatas. Manajemen Bank Jago mengatakan, tambahan dana segar itu membuat rasio kecukupan modal (CAR) pada akhir 2020 mencapai 91,4%, yang lebih baik dari rencana Bank.

Dengan penambahan modal tersebut, Bank Jago memastikan tidak ada lagi pinjaman bermasalah (NPL) pada akhir 2020 alias 0%. Padahal NPL pada 2019 mencapai 2,05%. Sehingga Bank Jago mengawali 2021 dengan neraca yang lebih baik alias clean balance sheet.

Sejalan dengan suntikan modal, Bank Jago mampu meningkatkan penyaluran kredit dua kali lipat menjadi Rp 908 miliar pada 2020. Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 34% menjadi Rp 804 miliar. Sepertiga DPK berasal dari rekening giro dan tabungan sedangkan sisanya dari produk deposito berjangka.

Kendati penyaluran kredit dan penghimpunan DPK meningkat, realisasi tersebut tidak memenuhi target yang telah ditetapkan karena pertumbuhan ekonomi pada 2020 mengalami kontraksi sebesar -2,1%.

Berkat pertumbuhan pinjaman yang signifikan, pendapatan operasional Bank Jago meningkat lima kali lipat menjadi Rp 76 miliar. Namun, biaya operasional kami juga naik lima kali lipat menjadi Rp 238 miliar seiring dengan investasi teknologi.

"Jika komponen biaya operasional teknologi dan sumber daya manusia tidak diperhitungkan, Bank Jago mencatat laba sebesar Rp 4 miliar," kata Kharim.

Bank Jago menutup tahun 2020 dengan kerugian Rp 190 miliar, lebih rendah dari perkiraan semula.

[Katadata]

KOMENTAR

Nama

bisnis,5,ekonomi,1,emiten,5,idx,1,infrastruktur,1,
ltr
item
Berita Finansial - Gurusaham: Rugi Bertahun-Tahun, Bank Jago Targetkan Laba Rp 50 Miliar Tahun Ini
Rugi Bertahun-Tahun, Bank Jago Targetkan Laba Rp 50 Miliar Tahun Ini
https://cdn1.katadata.co.id/media/images/thumb/2021/04/15/Bank_Jago-2021_04_15-14_46_20_e724b18719eef370e08b60df3aba0f60_620x413_thumb.jpeg
Berita Finansial - Gurusaham
http://berita.gurusaham.com/2021/04/rugi-bertahun-tahun-bank-jago-targetkan.html
http://berita.gurusaham.com/
http://berita.gurusaham.com/
http://berita.gurusaham.com/2021/04/rugi-bertahun-tahun-bank-jago-targetkan.html
true
7648387769526154670
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts LIHAT SEMUA Baca selengkapnya Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS Lihat semua BERITA LAINNYA TAG ARCHIVE PENCARIAN ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Kemarin $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content