Gurusaham.com - Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang pertambangan, PT Indonesia Asahan Aluminium/Inalum (Persero) atau MIND ID direncanakan untuk melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Namun belum dipastikan kapan rencana aksi korporasi ini dilakukan.
Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury mengatakan masih belum dipastikan mengenai kapan rencana holding BUMN pertambangan ini akan melakukan IPO.
"Belum tahun ini. Suatu hari nanti," kata Pahala di Gedung Patra Jasa Jakarta, Rabu (5/5/2021).
Rencana IPO Inalum ini memang telah berkembang selama beberapa waktu terakhir dan menjadi bagian dari rencana melantainya 14 BUMN dan anak usahanya di pasar modal hingga 2023 mendatang.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan transformasi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan BUMN ini ditujukan agar BUMN nantinya bisa bersaing di pasar bebas.
Belum lagi, rencana IPO ini mengikuti langkah yang sudah dilakukan oleh 34 BUMN dan anak usaha lainnya yang sudah lebih dulu di pasar modal dengan nilai mencapai Rp 1.750 triliun.
"Kita lakukan terobosan 10-15 BUMN sampai 2023 akan IPO. Belum lagi aset BUMN akan dikerjasamakan dengan Indonesia Investment Authority (INA) atau SWF [Sovereign Wealth Fund] tak lain tujuannya bersiang supaya sustain," kata Erick di kantor Kementerian BUMN, Selasa (4/5/2021).
Rencana IPO ini tampaknya sudah matang. Bahkan dua perusahaan besar yang merupakan holding BUMN, yakni Inalum dan PT Bio Farma (Persero) juga masuk dalam jajaran perusahaan yang rencananya akan melakukan IPO ini.
Terkait rencana IPO Bio Farma di bidang vaksin, Erick mengatakan bahwa track record perusahaan ini ke depan akan difokuskan menjadi vaccine hub di regional Asia Tenggara dengan memproduksi vaksin sendiri.
"Tentu daripada kita memberatkan pemerintah dengan meminta PMN [Penyertaan Modal Negara]. Nah, kalau memang perusahaan vaksin Bio Farma bisa menjadi salah satu sub-vaksin regional, dia harus berkompetisi dengan seluruh vaksin produsen yang ada di seluruh dunia tidak ada salahnya Bio Farma melihat tadi kesempatan untuk menjadi bagian dari rencana aksi korporasi," kata dia.
Dari data yang diperoleh dari kementerian, terdapat 14 nama yang sudah dipersiapkan untuk melaksanakan rencana IPO ini.
Perusahaan yang akan dilepas ini berasal dari sejumlah klaster, mulai dari klaster industri energi, minyak dan gas; klaster industri kesehatan; klaster jasa keuangan; klaster industri pangan dan pupuk; klaster jasa telekomunikasi dan media; serta klaster industri mineral dan batu bara.
Saat ini Inalum membawahi tiga emiten tambang mineral dan batu bara yakni PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Antam Tbk (ANTM). Inalum juga punya 20% saham di PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
KOMENTAR