Gurusaham.com - Bursa Efek Indonesia menilai penawaran umum perdana saham (IPO) perusahaan e-commerce tanah air, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) akan mendorong lebih banyak perusahaan unicorn asal Indonesia lainnya masuk ke pasar modal tanah air.
Selain itu, IPO perusahaan unicorn, dengan valuasi di atas Rp 14 triliun akan menarik minat investor lokal maupun global.
Bukalapak menjadi perusahaan e-commerce unicorn asal Indonesia pertama yang melantai perdana di BEI dengan menawarkan sebanyak 25% saham ke publik dengan target dana penawaran umum senilai Rp 21,90 triliun dengan kode ticker BUKA. Adapun,Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia menyampaikan, IPO Bukalapak dengan nilai besar akan memberikan akses bagi perusahaan untuk tumbuh di pasar modal Indonesia, dan di sisi yang lain memberikan pilihan bagi investor untuk berinvestasi.
Berdasarkan data yang diperoleh dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor di pasar modal terus meningkat. Dibandingkan tahun 2020, sampai dengan bulan Juni 2021 jumlah investor di pasar modal meningkat 44,45%.
Hal tersebut, menurut Nyoman, masih mengindikasikan bahwa pasar modal masih menjadi pilihan bagi investor untuk berinvestasi.
"Dengan masuknya PT Bukalapak.com Tbk ke pasar modal Indonesia, diharapkan dapat menarik masuknya perusahaan-perusahaan unicorn lainnya di pasar domestik dan menarik minat investor untuk berinvestasi," kata Nyoman kepada awak media.
Seperti diketahui, Bukalapak dijadwalkan akan melantai di BEI pada awal Agustus mendatang.
Presiden Direktur Bukalapak, Rachmat Kaimudin menjelaskan, IPO ini akan menjadi tonggak sejarah bagi perseroan. Fokus perseroan, setelah IPO adalah mengembangkan ekosistem Bukalapak, baik di marketplace maupun dengan mitra Bukalapak.
"Kita akan terus melanjutkan strategis bisnis, mengembangkan ekosistem Bukalapak dan mitra, menambah produk, layanan mitra dan fitur agar UMKM bisa lebih banyak lagi punya akses modal yang lebih baik, bisnis proses, berbelanja lebih baik lagi," kata Rachmat.
Dari IPO ini, perseroan akan menggunakan dana sekitar 66% akan digunakan untuk modal kerja, sekitar 15% akan dialokasikan untuk entitas anak perseroan, PT Buka Mitra Indonesia, 15% untuk PT Buka Usaha Indonesia, dan 15% untuk Buka Investasi Bersama. Lalu 1% untuk PT Buka Pengadaan Indonesia, 1% untuk Bukalapak Pte Ltd dan 1% untuk PT Five Jack Indonesia.
Terpisah, Komisaris BEI, Pandu Patria Sjahrir menyampaikan, selain Bukalapak, terdapat perusahaan teknologi lainnya yang juga berpeluang untuk mencatatkan saham di BEI. Perusahaan tersebut antara lain, GoTo (Gojek-Tokopedia), PT Global JET Express (J&T Express), dan PT Tinusa Travelindo (Traveloka).
Estimasi nilai kapitalisasi pasr GoTo diperkirakan sebesar US$ 18 miliar, J&T Express sebesar US$ 7,8 miliar, sedangkan Traveloka sebesar US$ 2,75 miliar.
Bila keempat perusahaan ini masuk bursa maka berpotensi akan meningkatkan bobot MSCI Index yang saat ini dikuasasi 22 perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar US$ 95,30 miliar bertambah menjadi sebanyak 26 perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar US$ 103,32 miliar.
KOMENTAR