Gurusaham.com - Di tengah koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sesi I Kamis ini (26/8) sebesar 0,90% muncul transaksi saham besar-besaran di emiten perbankan digital PT Bank Jago Tbk (ARTO) di pasar negosiasi jelang pelaksanaan public expose emiten ini pada 8 September mendatang.
Data perdagangan mencatat, ada investor asing menggunakan broker PT Mandiri Sekuritas (CC) melakukan pembelian sebanyak 933.800 lot ARTO (93,38 juta saham) di harga Rp 15.350/unit dari investor asing yang menggunakan broker yang sama.
Dengan demikian transaksi ini merupakan transaksi tutup sendiri alias crossing. Tercatat sang investor menggelontorkan dana sebesar Rp 1,43 triliun untuk menebus transaksi ini.
Rumor yang beredar di kalangan para pelaku pasar sendiri menyebutkan bahwa ada investor strategis baru yang akan masuk secara perlahan ke jajaran pemegang saham ARTO.
Merespons adanya transaksi tersebut saham ARTO ditransaksikan terkoreksi 2,42% di harga Rp 16.100/unit dengan nilai transaksi cukup ramai di angka Rp 117 miliar dengan kapitalisasi pasar Rp 221 triliun.
Sebagai informasi, pasar negosiasi di BEI adalah satu dari tiga jenis transaksi di bursa saham. Jenis transaksi lain yaitu transaksi di pasar reguler atau pasar biasa, dan pasar tunai.
Transaksi di pasar reguler merupakan transaksi yang dilakukan menggunakan mekanisme tawar menawar berkelanjutan dan menjadi fasilitas bertransaksi dengan harga normal dan jumlah transaksi minimal 1 lot (100 saham).
Sebaliknya, transaksi besar yang dilakukan di pasar negosiasi biasanya melibatkan pemilik atau pemegang saham besar yang tidak ingin merusak harga di pasar reguler.Harga dan jumlah transaksi bisa ditentukan oleh kedua belah pihak tanpa perlu mengikuti harga pasar.
Sementara itu, pasar tunai adalah pasar di mana perdagangan efek di bursa dilaksanakan berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan (continuous auction market) oleh perusahaan efek anggota bursa (AB) melalui sistem JATS dan penyelesaiannya dilakukan pada hari bursa yang sama alias hari itu juga (T+0).
TIM RISET CNBC INDONESIA
[CNBC]
KOMENTAR