Gurusaham.comNasib malang harus dialami oleh investor startup e-commerce Tanah Air PT Bukalapak.com Tbk (BUKA). Pasalnya saham BUKA terus dirundung koreksi tiada habisnya.
Pada perdagangan hari ini, Selasa (7/12/2021), saham BUKA ambles 6,58% ke level Rp 426/unit. Saham BUKA langsung terkena auto reject bawah (ARB) di awal perdagangan.
Sejak awal Desember saham BUKA tercatat tak pernah menguat. Bahkan saham emiten e-commerce yang didirikan oleh Achmad Zaky ini sudah melemah sejak 22 November. Itu artinya harga saham BUKA konsisten turun 12 hari secara beruntun.
Nilai kapitalisasi pasar BUKA sekarang sudah berada di Rp 43,9 triliun atau turun hampir setengahnya dari awal listing di bursa saham domestik awal Agustus lalu.
Sebagai informasi BUKA melepas 25% saham dari modal ditempatkan dan disetor dengan harga penawaran perdana (IPO) di Rp 850/unit.
Nilai kapitalisasi pasar BUKA kala itu mencapai Rp 87 triliun dan menjadi emiten sektor teknologi dengan bobot indeks sektoral yang besar.
Dengan tren koreksi itu, market cap saham BUKA sudah menguap Rp 43 triliun sejak melantai di bursa setara dengan penurunan hampir 50% atau tepatnya 49%.
Bersamaan dengan tren pelemahan yang terjadi investor asing juga terpantau terus melego saham BUKA. Hari ini saja asing net sell saham BUKA sebesar Rp 42,5 miliar di pasar reguler.
Net sell asing di saham BUKA jauh lebih fantastis jika ditarik satu minggu ke belakang. Data perdagangan mencatat asing net sell sebesar Rp 216 miliar. Dalam kurun waktu satu bulan saham BUKA telah dilepas asing sebesar Rp 600 miliar sendiri.
Tekanan jual saham BUKA memang semakin menguat sejak akhir November lalu. Hal ini tercermin dari nilai net sell asing, tren pelemahan harga dan peningkatan volumenya.
Sebagai informasi, Bukalapak sendiri masih membukukan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 1,12 triliun pada periode September 2021.
Kerugian bersih tersebut membaik dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 1,39 triliun.
Mengacu laporan keuangan perusahaan sampai dengan sembilan bulan pertama ini, Bukalapak tercatat membukukan pendapatan bersih senilai Rp 1,34 triliun, naik 42,09% dari periode yang sama di tahun sebelumnya senilai Rp 948,43 miliar.
Rinciannya, pendapatan itu bersumber dari pendapatan marketplace yang naik menjadi Rp 780,41 miliar dari periode sama tahun lalu Rp 742 miliar.
Pendapatan mitra naik menjadi Rp 496,70 miliar dari sebelumnya Rp 117,47 miliar. Sedangkan, BukaPengadaan memberi andil terhadap pendapatan perseroan senilai Rp 70,56 miliar, turun dari Rp 88,95 miliar.
Dari sisi Total Processing Value (TPV) sampai dengan September ini tumbuh 45% menjadi Rp 87,9 triliun. TPV ini juga naik dari posisi kuartal ketiga yang tercatat naik 51% menjadi Rp 31,2 triliun.
[CNBC]
KOMENTAR