Gurusaham.com - Seorang pemegang saham Twitter menggugat Elon Musk dan menuduh manusia terkaya di dunia itu melakukan penipuan sekuritas dengan menunda pengungkapan kepemilikan sahamnya di perusahaan media sosial tersebut.
Dalam gugatan yang diajukan di Pengadilan AS untuk Distrik New York bagian selatan pada hari Selasa (12/4), Marc Bain Rasella menuduh bahwa Musk tidak mengungkapkan kepemilikan Twitter-nya dengan benar dalam jangka waktu yang ditentukan.
Gugatan tersebut menyebut bahwa langkah tersebut secara pribadi menguntungkan bagi Bos Tesla, akan tetapi merugikan pemegang saham lain yang menjual saham tersebut.
Elon Musk pada 4 April mengungkapkan memiliki hampir 73,5 juta saham Twitter pada 14 Maret. Pembelian itu setara dengan 9,2% saham twitter, menjadikannya pemegang saham individual terbesar perusahaan.
Investor yang kepemilikannya di perusahaan melebihi 5% diwajibkan untuk melaporkan kepemilikannya dalam waktu 10 hari kalender.
Hal tersebut karena pengajuan ini dapat menaikkan harga saham karena investor mengantisipasi perubahan yang dapat terjadi dan didorong oleh pemegang saham besar, seperti penjualan perusahaan, pembelian kembali saham, atau anggota dewan baru.
Gugatan tersebut menuduh bahwa Musk seharusnya telah mengajukan formulir pengungkapan sebelum 24 Maret. Investor Twitter yang menjual saham mereka antara 24 Maret dan sebelum saham Musk diumumkan ke publik pada 4 April "melewatkan kenaikan harga saham yang dihasilkan karena pasar bereaksi terhadap pembelian Musk dan pada akhirnya dirugikan," menurut gugatan itu.
Dengan menunda pengajuan, Elon Musk dituduh menghemat sekitar US$ 143 juta untuk membeli saham Twitter, menurut gugatan tersebut. Elon Musk adalah orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih mencapai US$ 251 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index.
Marc Bain Rasella, sang penggugat, menjual saham Twitter dengan harga yang terkoreksi selama periode tersebut dan merasa dirugikan oleh kelalaian dan kesalahan pengungkapan publik yang dilakukan Elon Musk, menurut gugatan itu.
Saham Twitter melonjak 27% pada hari Elon Musk mengungkapkan pembelian sahamnya ke publik, reli satu hari terbesar perusahaan sepanjang sejarah. Marc Bain Rasella mengajukan gugatan untuk dirinya sendiri dan atas nama orang lain yang berada dalam posisi serupa.
Komite Bursa AS (SEC) sebelumnya telah melakukan tindakan penegakan hukum terhadap orang-orang yang terus melewatkan tenggat waktu seperti ini.
Elon Musk baru-baru ini juga meminta hakim federal untuk menghentikan penyelesaian kasus penipuan yang telah selesai tahun 2018 lalu dengan regulator sekuritas mengamanatkan beberapa cuitannya terkait Tesla harus disetujui sebelumnya oleh pengacara perusahaan.
Elon Musk dikenal merupakan pengguna Twitter yang sangat aktif, di mana dia telah melakukan polling kepada pengguna tentang apakah dia harus menjual sebagian saham Tesla-nya dan mempertanyakan apakah platform media sosial tempat ia mencuit tersebut sedang sekarat.
Sebelumnya, Elon Musk direncanakan untuk bergabung dengan dewan direksi Twitter, hal tersebut dikemukakan pada 5 April, sehari setelah dia mengungkapkan sahamnya di perusahaan. Akan tetapi rencana tersebut akhirnya batal berselang beberapa hari kemudian.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[CNBC]
KOMENTAR