Gurusaham.com - Manajemen PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) menyatakan pemegang saham pengendali baru perusahaan yakni PT Trinity Healthcare (THC) milik Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo atau Rudy Tanoe, kakak taipan Hary Tanoesoedibjo, akan menggelar penawaran tender (tender offer) wajib pada 29 Maret hingga 26 April mendatang.
Tender wajib ini sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mewajibkan siapa pun investor atau pengendali baru emiten untuk menawarkan membeli sisa saham publik yang beredar.
Sekretaris Perusahaan ZBRA Wijiningsih mengatakan THC yang merupakan perusahaan ekspor impor produk farmasi sudah mengajukan permohonan pelaksanaan tender wajib kepada OJK pada 15 Maret lalu.
"Apabila tak ada halangan, maka rencana pelaksanaan tender offer adalah tanggal 29 Maret hingga 26 April," katanya dalam keterbukaan informasi di BEI, Jumat (19/3/2021).
Dalam surat itu, manajemen ZBRA juga menjawab pertanyaan BEI terkait dengan harga pembelian saham yang berada di bawah harga pasar.
"Dalam hal harga pembelian saham perseroan, kedua belah pihak, yakni PT Infiniti Wahana dan THC, telah sepakat bahwa harga pembelian saham yang dimaksud adalah harga saham perseroan pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham bersyarat," jelasnya.
Manajemen ZBRA juga menjelaskan, sampai dengan saat ini THC sebagai pengendali baru perseroan belum memiliki rencana untuk melakukan likuidasi, perubahan bidang usaha, kebijakan dividen, dan kebijakan delisting (penghapusan pencatatan) atas Zebra Nusantara.
Infiniti dan THC sepakat untuk melakukan jual beli saham sebanyak 436.627.835 saham Seri B atau 51% dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam ZBRA (saham yang dijual) dengan harga Rp 56/saham. Nilainya setara dengan Rp 24,45 miliar. Perjanjian PPJB itu diteken pada 26 Februari 2021.
Dari sisi fundamental bisnis, perusahaan taksi dengan brand 'Zebra' ini memang sudah tak lagi memiliki armada, tetapi kini masuk ke bisnis distribusi BBG atau bahan bakar gas kepada pihak ketiga.
Berdasarkan laporan keuangan ZBRA per September 2020, disebutkan bahwa Zebra adalah perusahaan taksi yang berdomisili di Surabaya, Jawa Timur dengan daerah pengoperasian di Surabaya. Perseroan memulai usaha komersialnya pada tahun 1987.
Perseroan mengoperasikan taksi "Zebra" dan menyewakan limousine di Surabaya. Tapi per 30 September 2020 perseroan sudah tidak memiliki unit taksi. Jumlah karyawan perseroan rata-rata 30 karyawan per 30 September 2020.
Per September 2020, pendapatan perusahaan mencapai Rp 8,86 miliar, turun dari periode yang sama tahun 2019 yakni Rp 10,83 miliar. Laba bersih hanya Rp 94,98 juta dari rugi bersih September 2019 sebesar Rp 1,29 miliar.
Aset ZBRA juga hanya Rp 5,98 miliar dengan kas dan setara kas Rp 321 juta. Penjualan praktis hanya dari BBG yang dilakukan oleh anak usahanya PT Zebra Energi kepada pihak ketiga.
Rudy Tanoe resmi menjadi pemegang saham lewat Trinity Healthcare, sementara pengendali lama yakni Infiniti Wahana (IW).
IW sebelumnya menggenggam 665.186.134 saham ZBRA, terdiri dari 3.400 saham Seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan 665.182.734 saham Seri B dengan nilai nominal Rp100 per saham atau seluruhnya sebesar 77,70% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam ZBRA.
Sementara itu, Trinity adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta No. 17 tanggal 16 Agustus 2011.
Bisnis THC meliputi perdagangan umum termasuk impor-ekspor, dan pengecer terutama barang-barang farmasi peralatan kesehatan, produk konsumer, distribusi, online trading, logistic dan teknologi informasi yang dijalankan melalui anak perusahaan.
Adapun pemegang saham terbesar yakni Rudy Tanoesoedibjo 90%, Juliati Hadi 9%, dan 1% milik Gary J Tanoesoedibjo.
Sebagai informasi Rudy Tanoesoedibjo, yang juga Chairman Dos Ni Roha (DNR) Corporation merupakan kakak kandung Hary Tanoesoedibjo, bos Grup MNC, sementara Gary Tanoesoedibjo anak dari Rudy.
DNR Corporation adalah perusahaan di Indonesia yang menyediakan layanan jasa distribusi serta logistik dengan pengiriman barang. Di DNR, Rudy menjabat Presiden Direktur, sedangkan Gary menjadi komisaris.
Data BEI mencatat, saham ZBRA melesat 34,81% di level Rp 244/saham pada penutupan perdagangan Jumat ini (19/3). Sepekan saham ini melesat 71% dan year to date meroket 112%.
KOMENTAR