Gurusaham.com - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berencana melakukan diversifikasi usaha dalam jangka menengah, setelah menyelesaikan kewajiban utangnya. Diversifikasi usaha dilakukan melalui hilirisasi batu bara melalui proyek gasifikasi, dan juga produksi emas melalui anak usahanya.
"Medium term fokusnya di diversifikasi, melalui gasifikasi untuk medium term dan metal (emas dan zinc) melalui PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Untuk medium term kami akan juga menjaga sustainibility production dengan maintain coal production, generate pendapatan baru, dan suplai batu bara untuk gasifikasi," ujar kata Direktur dan Corporate Secretary Bumi Resources Dileep Srivastava kepada CNBC Indonesia belum lama ini.
Untuk gasifikasi menurutnya baru akan mulai memasok untuk proyek hilirisasi batu bara tersebut baru dimulai paling cepat pada 2023-2024. Sementara untuk proyek gasifikasi yang melibatkan salah satu anak usahanya, Arutmin Indonesia masih dalam tahap pre-studi kelayakan dan diperkirakan baru dimulai 2025.
"Atensi kami sekarang adalah batu bara ketika gasifikasi, Kaltim Prima Coal sudah mulai proyek tahap awal, pemerintah juga sudah memberikan insentif dengan 0% royalti buat downstream sehingga kita akan ambil advantage. Kami support itu, dan prioritas kami adalah domestik," kata Dileep.
Fokus lainnya adalah emas dan zinc untuk menyambut potensi Indonesia sebagai salah satu produsen mobil listrik dan baterainya. Saat ini hampir semua perusahaan yang bergerak di pertambangan melirik segmen metal terutama bahan baku baterai mobil listrik, seiring besarnya potensi Indonesia. Dia menegaskan perusahaan berupaya meningkatkan kontribusinya terutama untuk hilirisasi dan menciptakan nilai tambah.
"Semua orang sekarang melirik metal, dan kami juga akan mulai mengerjakan zinc dalam dua tahun ke depan. Batu bara dan metal adalah masa depan," tegas Dileep.
Perusahaan batu bara terbesar ini juga akan memperkuat sinergi dengan anak-anak usahanya, terutama dengan peningkatan kinerja anak-anak usahanya. Kontribusi dua anak usaha BUMI seperti PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dan BRMS terhadap induk usahanya pun diproyeksi meningkat seiring dengan perbaikan kinerjanya.
DEWA bergerak di bidang kontraktor pertambangan masuk ke bisnis tambang emas dan mineral melalui akuisisi 99,9% pada PT Sabina Mahardika. Selain itu, BRMS yang tengah mengembangkan tambang emas dan zinc, dan terus meningkatkan kapasitas tambangnya.
"Katalis positif bagi perusahaan juga karena peningkatan performa anak-anak usaha BUMI seperti Darma Henwa dan kontribusi yang lebih tinggi dari pertambangan emas dan zinc," ujarnya.
KOMENTAR