Gurusaham.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah resmi membentuk Indonesia Battery Corporation (IBC). Holding ini dimiliki oleh 4 perusahaan BUMN yakni PT Pertamina (Persero), PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT PLN (Persero) dan MIND ID alias PT Indonesia Asahan Aluminium/Inalum.
Dalam holding baterai ini, PLN berperan di sektor hilir yakni menyiapkan keandalan listrik dan membangun infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) juga Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).
Dalam konferensi pers pembentukan IBC, Jumat (26/3/2021) Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan pihaknya akan menyiapkan skema bisnis SPKLU dan SPBKLU sehingga kendaraan listrik nantinya bisa didukung oleh charging station yang baik.
"Baik di dalam rumah saat mereka di rumah dan juga di luar rumah saat operasi di luar rumah. Siapkan SPKLU dan SPBKLU," ungkapnya, Jumat, (26/03/2021).
Lebih lanjut Zulkifli menyampaikan, bagi pelanggannya yang melakukan pengecasan di rumah pada malam hari akan mendapatkan diskon sebesar 30%. PLN juga menyiapkan aplikasi Charge.IN demi mendukung proyek baterai kendaraan listrik ini.
"Kalau charging di rumah diskon 30%, ini yang PLN siapkan sambut naiknya konsumsi listrik di waktu yang akan datang," paparnya.
Dia menegaskan keandalan suplai listrik tidak hanya pada sisi hilir, tapi juga di sisi hulu akan dipastikan. Misalnya untuk smelter atau pabrik pemurnian dan lainnya.
"Sampai kendaraan listriknya, pembangkit, transmisi dan distribusi akan tersedia listriknya," tegas mantan Dirut PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ini.
Sementara itu di sisi hulu, Direktur Utama MIND ID, Orias Petrus Moedak mengatakan terkait dengan smelter nikel, persiapan awal sudah dilakukan oleh Antam. Negosiasi tambang yang dimiliki Antam sudah mulai dibicarakan dengan calon mitra.
"Dan nanti akan dilanjutkan oleh IBC dan akan dilakukan dengan kaidah-kaidah pasar modal," jelasnya.
Antam adalah anak usaha dari MIND ID selain juga mengendalikan anak usaha lain yakni PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Timah Tbk (TINS). MIND ID juga punya 20% saham emiten nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Dalam kesempatan itu, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan pemerintah membuka opsi untuk bekerjasama tak hanya dengan dua raksasa baterai listrik global LG Energy Solution asal Korea Selatan (Korsel) dan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) asal China, tapi juga investor Amerika Serikat (AS) dan Jepang.
"Kita juga membuka kerja sama, tidak hanya CATL dan LG Chem [induk LG Energy Solution] tapi juga yang lainnya. Karena itu pada April pertengahan ini pak Luhut [Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Maritim dan Investasi], Mendag [Muhammad Lutfi] dan saya ke AS melihat potensi kerja sama dengan pihak di AS," kata Erick optimistis.
Tak hanya itu, pihaknya juga ada rencana ke Jepang untuk membicarakan investasi serupa. "Ke Jepang juga, ingin bicara hal yang sama," kata Erick didampingi Wamen BUMN I Pahala Nugraha Mansury.
"Jangan terpikir IBC berdiri kita monopoli berpartner 1-2 pihak, tapi banyak pihak tapi harus terkonsolidasi, kalau tidak nanti hilirisasi tidak berjalan dengan baik dan akhirnya hanya mengalihkan kekayaan bangsa kita kepada bangsa lain dan market di luar negeri untuk pembesaran baru masuk ke dalam negeri," kata Erick.
"Jadi bukan monopoli tapi jadikan perusahaan ini [IBC] lalu lintas jadi value added dan bargaining point yang selama ini kita [cuma] jadi market saja," katanya.
KOMENTAR