Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN produsen baja, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., melakukan ekspor untuk produk baja Hot Rolled Coil (HRC) sebesar 20.000 ton ke Eropa.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan bahwa ekspor baja tersebut merupakan yang kedua kali dalam tahun ini, setelah pada awal Februari lalu perseroan melakukan ekspor ke Malaysia.
Dia menjelaskan, negara tujuan ekspor Eropa itu adalah ke Portugal dengan total pengiriman 7.500 ton, Spanyol sebesar 7.000 ton, dan Italia sebanyak 6.000 ton.
“Di Eropa produk HRC menjadi produk utama yang diekspor sedangkan untuk Malaysia kami ekspor HRC, Hot Rolled Plate (HRP), dan Hot Rolled Pickled Oil (HRPO),” ujar Silmy seperti dikutip dari keterangan resminya, Selasa (9/3/2021).
Silmy menargetkan, pengiriman ekspor baja perseroan ke Eropa pada tahun ini mencapai 100.000 ton.
Sementara itu, selain melakukan ekspor ke Malaysia dan beberapa negara Eropa, pada tahun ini emiten berkode saham KRAS itu mengaku juga akan melakukan ekspornya ke Australia. Di Australia, perseroan akan ekspor produk HRP.
Adapun, pada periode Januari-Februari 2021, KRAS telah menjual baja 311.758 ton. Pencapaian itu lebih tinggi dibandingkan dengan volume penjualan di periode yang sama 2020 sebesar 290.645 ton.
Sepanjang 2020, volume penjualan HRC dan CRC sekitar 1,6 juta ton dengan porsi ekspor mencapai 12 persen yaitu 128.341,9 ton.
Pada 2021, KRAS menargetkan volume penjualan HRC dan Cold Rolled Coil (CRC) hingga 2,04 juta ton dengan target ekspor mencapai 155.000 ton.
Dalam laporan keuangan per September 2020, KRAS membukukan pendapatan US$938,79 juta. Nilai itu menurun 10,85 persen year on year (yoy) dari sebelumnya US$1,05 miliar.
Sementara itu rugi bersih mengempis menjadi US$27,39 juta dibandingkan dengan rugi bersih periode yang sama 2019 US$211,91 juta.
Di lantai bursa, pada perdagangan Selasa (9/3/2021) saham KRAS naik 3,08 persen ke posisi Rp670. Sepanjang tahun berjalan 2021, KRAS telah naik 51,58 persen. Kapitalisasi pasar KRAS sebesar Rp12,96 triliun.
KOMENTAR