Gurusaham.com - Perusahaan produsen yogurt yang terkenal dengan brand Cimory, PT Cisarua Mountain Dairy dikabarkan tengah mempertimbangkan rencana melakukan penawaran umum perdana perdana atau initial public offering/IPO di Bursa Efek Indonesia tahun ini.
Perseroan berencana menghimpun dana IPO sebesar US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,2 triliun dengan asumsi rata-rata kurs Rp 14.000 per US$.
"Penawaran tersebut dapat mengumpulkan sekitar $ 300 juta, yang dapat menjadi IPO terbesar sejak PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk sebesar $ 334 juta pada tahun 2019," tulis Bloomberg, dikutip Jumat (26/3/2021).
Detail penawaran umum Grup Cimory ini masih bisa berubah seiring dengan diskusi yang terus berlanjut. Perusahaan telah menjajaki beberapa jalan penggalangan dana strategis untuk mendukung pertumbuhannya di masa depan.
Sekadar informasi saja, perseroan didirikan apda 1992 oleh pengusaha Bambang Sutantio. Saat ini, perseroan secara grup memproduksi daging olahan, susu, kedelai, dan produk telur dengan sejumlah merek termasuk Cimory, Kanzler, dan Besto.
Mengacu situs perusahaan, perseroan tercatat memiliki fasilitas manufaktur di Jabodetabek dan Jawa Tengah. Selain itu, Cimory pernah menjadi portofolio investasi Creador, yakni private equity yang berpusat di Kuala Lumpur, Malaysia.
Jika rencana IPO ini terealisasi, maka, Cimory berpotensi menghimpun pendanaan jumbo di pasar modal tanah air bersama calon emiten lainnya, yakni perusahaan tambang emas milik Grup Rajawali, PT Archi Indonesia.
Archi disebut-sebut sedang dalam proses untuk melantai di Bursa Efek Indonesia dengan menunjuk Credit Suisse sebagai joint lead manager untuk menjadikan Archi perusahaan publik meski belum merinci berapa jumlah saham yang dilepas ke publik dan kisaran harganya.
"Archi Indonesia akan mencatatkan saham perdana di BEI tahun ini, penawaran ini akan mendorong pasar IPO di ekonomi terbesar di Asia Tenggara," sebut Bloomberg, dikutip Senin (22/3/2021).
KOMENTAR