Gurusaham.com - Bahana Sekuritas menyebutkan jika nantinya Gojek-Tokopedia mencatatkan sahamnya di dalam negeri, potensinya bisa memiliki size minimal setengah atau bahkan sama dengan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), bergantung pada berapa besar free float yang akan dilepas.
Dalam riset yang ditulis Analis Bahana Sekuritas Hadi Soegiarto menyebutkan bobot perusahaan ini bisa mencapai kisaran 4%-9% pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), LQ45 hingga indeks MSCI Indonesia.
"Semakin mendekati potensi IPO perusahaan hasil merger Gojek-Tokopedia, di dalam negeri, hal ini bisa menjadi dorongan positif bagi pasar, meski mungkin tidak pada awalnya untuk saham-saham incumbent utama," tulis Hadi dalam risetnya, dikutip Selasa (20/4/2021).
Namun sayangnya potensi bobot saham yang besar ini akan menjadi mimpi buruk bagi beberapa saham, terutama saham-saham yang menjadi portofolio bagi investor institusi. Pasalnya para investor institusi perlu melakukan peningkatan kas tanpa mengurangi kasnya untuk bisa membeli saham Gojek-Tokopedia ini.
Beberapa saham yang berpotensi terdampak adalah saham-saham seperti 'offline consumer discretionary' akan dihindari untuk jangka pendek. Meski di masa depan sektor ini masih akan lebih unggul karena sektor ini terbilang defensif di masa pandemi.
Dalam perkiraan Bahana Sekuritas, jika IPO telah dilaksanakan maka Gojek akan berada dalam posisi ketiga untuk saham dengan bobot terbesar pada indeks setelah BBCA dan BBRI. Artinya Gojek-Tokopedia akan mengungguli TLKM, BMRI dan UNVR.
KOMENTAR