Gurusaham.com – Teknologi Step Temparature Acid Leach (STAL) PT Trinitan Metals & Minerals Tbk. (PURE) dapat pengakuan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
PURE mengembangkan teknologi STAL bersama tim PSDMBP Badan Geologi Kementerian ESDM, bersama tim ahli Prof. Zaki Mubarok dari Kelompok Keahlian Teknik Metalurgi ITB Bandung.
Berdasarkan paparan hasil akhir uji validasi tersebut, teknologi STAL terbukti mampu meningkatkan recovery Nikel (Ni) dan Kobalt (Co) pada rentang 87 persen sampai 94 persen Ni dan 90 persen hingga 95 persen Co.
Asisten Deputi Bidang Investasi Strategis Kemenko Marves, Bimo Wijayanto mengatakan teknologi STAL adalah kebanggaan kekayaan intelektual bangsa, sehingga harus diupayakan agar dapat maju ke skala industri. Dia berharap teknologi STAL bisa dimanfaatkan smelter yang sifatnya modular, hemat biaya, dan lebih ramah lingkungan.
“Ini merupakan salah satu langkah maju, yang dapat membantu pemerintah untuk menjawab pertanyaan tentang how green is exploitation of our mineral resources,” ujar Bimo dalam keterangan resmi Kamis (8/4/2021).
Asisten Deputi bidang Pertambangan Kemenko Marves, Tubagus Nugraha mengatakan bahwa ini merupakan berita gembira bagi TMM, bagi pemerintah, dan bagi Indonesia, dalam rangka mendukung kapasitas nasional terhadap kebijakan hilirisasi nikel di Indonesia.
“Teknologi STAL dapat dioperasikan dalam skala yang lebih kecil, dibandingkan proyek smelter yang selama ini ada di Indonesia,” katanya.
Teknologi STAL diperkirakan bisa membantu penurunan emisi karbon dan limbah sehingga akan lebih mudah dalam mewujudian Green+ Program.
Sebagai informasi, Green+ Program merupakan program yang diinisiasi oleh TMM melalui entitas anak perusahaannya, PT Hydrotech Metal Indonesia (HMI).
Program yang berfokus pada aspek ESG (Environmental, Social and Governance) ini merupakan salah satu upaya TMM dan HMI untuk mewujudkan tata kelola nikel nasional yang ramah lingkungan.
Sebelumnya PURE menandatangani Perjanjian Kerja Sama “Penyelenggaraan Penelitian, Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat” dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Padjadjaran (Unpad).
Direktur Utama Trinitan Metals & Minerals Petrus Tjandra mengatakan kerja sama dengan FMIPA tersebut rencananya akan meliputi pengembangan proses ekstraksi nikel dan kobalt.
Diantaranya adalah pengembangan autonomous process operation berbasis model, pengembangan proses produksi NCM Precursor yang ramah lingkungan, pengembangan sistem manajemen limbah, serta pengembangan baterai untuk e-Bike.
Petrus berharap agar nantinya kerja sama keduanya dapat melahirkan protipe fasilitas pengolahan yang sangat memperhatikan aspek lingkungan, sosial dan tata kelola. Sebagai bagian dari upaya PURE mewujudkan tata kelola nikel nasional yang ramah lingkungan.
Bergabung dan dapatkan analisis informasi ekonomi dan bisnis melalui email Anda.
KOMENTAR