Gurusaham.com - Dana hasil penjualan 4.247 menara oleh PT Indosat Tbk. (ISAT) sekitar Rp11 triliun akan digunakan untuk refinancing hingga tambahan dana investasi.
Pada kuartal I/2021, Indosat Ooredoo mengumumkan penandatanganan perjanjian Jual dan Sewa Kembali dengan PT EPID Menara Asset Co (Edge Point Indonesia) untuk lebih dari 4.200 menara telekomunikasi.
Transaksi senilai Rp11 triliun dan akan membuka permodalan untuk membangun momentum pertumbuhan Indosat Ooredoo yang solid melalui pengembangan lebih lanjut pada kinerja jaringannya dan peluncuran solusi-solusi digital baru yang inovatif dalam rangka meningkatkan pengalaman pelanggan.
SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Steve Saerang menuturkan transaksi penjualan menara sudah bersifat final dan akan dilaporkan pada laporan keuangan kuartal II/2021 ini.
"Dana yang diperoleh dari penjualan menara telah digunakan untuk tujuan mendapatkan dana untuk melakukan pendanaan kembali [refinance] struktur permodalan Perseroan dengan cara yang lebih efisien," jelasnya kepada Bisnis, Jumat (21/5/2021).
Selain itu, dana hingga Rp11 triliun ini juga dapat membantu menyediakan tambahan dana untuk rencana investasi Perseroan yang ditargetkan belanja modal tahun ini sebesar Rp8 triliun.
Di sisi lain, penjualan menara ini akan mengurangi biaya operasional menara yang cukup menambah beban keuangan perseroan, sehingga efisiensi dari sisi operasional dapat terjadi.
"Kami juga mempertimbangkan ketidakpastian pemulihan ekonomi dari Covid-19, kami mengalokasikan Capex sekitar Rp8 triliun. Investasi belanja modal hingga saat ini berjalan sesuai rencana," katanya.
Emiten berkode ISAT ini telah membelanjakan Rp1,4 triliun belanja modal pada kuartal I/2021, meningkat 123 persen dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu.
"Kami berfokus investasi capex yang smart bertujuan mendorong efisiensi dan mendorong pertumbuhan perusahaan," urainya.
Rencana lainnya, terkait merger Indosat dengan provider seluler lain yakni Tri yang diwakili oleh induk usaha Ooredoo sama Hutchison masih berjalan.
Sesuai dengan keterbukaan informasi yang telah dilakukan pada tanggal 29 April 2021 lalu induk perusahaan memperpanjang proses penjajakan Kerjasama sampai dengan 30 Juni 2021.
"Sejauh ini belum ada keputusan yang diambil terkait dengan hal ini, dan tidak ada dampak signifikan terhadap perusahaan," ujarnya.
KOMENTAR