Gurusaham.com - Rapat Umum Pemegang Saham PT Pertamina (Persero) hari ini, Senin (14/06/2021) melaporkan pencapaian laba bersih tahun anggaran 2020 (audited) sebesar US$ 1,05 miliar, atau sekitar Rp 15,3 triliun (asumsi kurs Rp 14.572 per US$).
Pjs Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman, mengatakan dari perolehan laba di 2020 tersebut, RUPS juga menyetujui pembayaran dividen Pertamina tahun ini Rp 4 triliun, atau dengan rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) 26,11% dari laba bersih 2020. Ini merupakan rasio dividen tertinggi, dibandingkan tiga tahun sebelumnya sejak 2017-2019 yang berada di kisaran 22-24%.
"Sesuai hasil RUPS hari ini, nilai dividen tahun buku 2020 yang akan dibayarkan Pertamina pada tahun ini adalah Rp 4 triliun," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Senin (14/06/2021).
Fajriyah mengatakan, pembayaran dividen ini membuktikan bahwa meskipun tahun 2020 dan 2021 dampak dari pandemi masih dirasakan dan memberikan tantangan yang besar, namun Pertamina sebagai BUMN tetap konsisten memberikan kontribusi nyata kepada keuangan negara dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain dividen, lanjutnya, Pertamina juga berkontribusi kepada keuangan negara dalam bentuk pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), maupun bentuk penerimaan lain. Di luar dari itu, sepanjang tahun 2020 Pertamina juga telah mendukung pemerintah dalam penanganan Covid-19 dengan nilai kontribusi sebesar Rp 1,7 triliun.
"Pertamina berharap kita bisa segera keluar dari pandemi Covid-19 agar perekonomian bisa terus tumbuh, kebutuhan energi kembali normal, sehingga pendapatan Pertamina meningkat dan dapat berkontribusi lebih besar bagi negara dan masyarakat Indonesia," tutur Fajriyah.
Kinerja keuangan positif juga ditunjukkan dengan EBITDA sebesar US$ 7,6 miliar dengan EBITDA Margin 18,3%. Hal ini menunjukkan kondisi keuangan Pertamina aman dan mampu bertahan di tengah krisis ekonomi global.
"Kinerja 2020 Pertamina tersebut telah mendapatkan persetujuan pemegang saham yang disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Senin 14 Juni 2021," ungkapnya.
Fajriyah pun menegaskan dalam RUPS kali ini tidak ada pergantian Komisaris-Direksi Pertamina.
"Nggak ada (pergantian Komisaris-Direksi). Hanya RUPST pengesahan laporan keuangan dan tahunan," ungkapnya.
Fajriyah menjelaskan, sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, Pertamina melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja, sesuai dengan arahan Menteri BUMN, yaitu melakukan transformasi, optimasi, efisiensi, dan akuntabilitas secara konsisten di seluruh lini perusahaan sehingga pendapatan konsolidasian di akhir 2020 dapat mencapai US$ 41,47 miliar.
KOMENTAR