Gurusaham.com - PT Bio Farma (Persero), Holding BUMN Farmasi, tengah mengembangkan vaksin Covid-19 dengan platform protein rekombinan. Pengembangan vaksin ini dilakukan oleh holding BUMN farmasi ini dengan perguruan tinggi asal Amerika Serikat, Baylor College Medicine.
Sebagai informasi DNA rekombinan atau rDNA adalah suatu bentuk DNA buatan yang dibuat dengan cara menggabungkan atau merekombinasi dua atau lebih untaian benang DNA yang dalam keadaan normal tidak berpasangan atau terjadi bersama.
Corporate Secretary Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan vaksin tersebut merupakan vaksin yang dikembangkan pemerintah melalui Bio Farma, induk dari PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF).
"Vaksin BUMN adalah vaksin kerjasama pemerintah melalui holding farmasi Bio Farma dengan Baylor College Medicine USA," kata Bambang kepada CNBC Indonesia, Rabu (2/6/2021).
Bahkan, vaksin yang masih dalam tahap pre-clinical ini telah masuk dalam daftar vaksin yang masih dalam pengembangan dan dipantau oleh WHO. Vaksin Bio Farma-Baylor ini berada dalam posisi ke 121 dari 185 vaksin yang ada dalam daftar tersebut.
Bambang menyebut pengembangan vaksin ini diharapkan bisa mendorong kemandirian Indonesia dan tidak bergantung lagi supply luar negeri.
"Ini adalah kemajuan untuk kita semua, dalam upaya membangun kemandirian bangsa agar bisa memproduksi vaksin Covid-19 sendiri," imbuh dia.
Berdasarkan draf lanskap dan pelacak vaksin kandidat Covid-19 yang dirilis oleh WHO, vaksin ini sedang dalam tahap pre-clinical.
Vaksin tersebut menggunakan platform protein subunit, dengan tipe protein rekombinan dengan mekanisme alum adjuvanted (recombinant SARS CoV-2 RDB Protein, Alum adjuvanted).
KOMENTAR