Gurusaham.com – Produsen cetakan sarung tangan, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. melaporkan kinerja yang cemerlang pada semester pertama tahun 2021 dengan kenaikan penjualan dan laba bersih hingga 200 persen.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni, emiten berkode saham MARK tersebut membukukan kenaikan penjualan sebesar 145,19 persen pada semester I/2021 yaitu sebanyak Rp472,30 miliar. Adapun pada periode yang sama tahun sebelumnya MARK mencatat pendapatan sebesar Rp192,63 miliar.
Beriringan dengan lonjakan penjualan, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk perseroan juga melambung hingga 200,16 persen. Di mana pada semester I/2020, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp51,72 miliar menjadi Rp155,21 miliar pada semester I/2021.
Presiden Direktur Mark Dynamics Indonesia Ridwan Goh pada rilis resmi perseroan mengungkapkan bahwa kinerja perseroan yang positif membuatnya mampu menaikkan laba pada semester I/2021.
“Kenaikan laba ini didukung dengan strategi meningkatkan kapasitas produksi dengan tetap menjaga efisiensi perseroan di tengah pandemi Covid-19,” ungkap Ridwan pada rilis resmi, dikutip pada Selasa (28/7/2021).
Ridwan mengatakan latar belakang peningkatan laba pada semester ini atau kuartal II/2021 adalah keberhasilan perseroan melakukan penetrasi pasar baru serta strategi produksi untuk mencapai efisiensi dan peningkatan kualitas produk.
Dia menambahkan bahwa kontrak senilai US$70 juta untuk pengapalan pada 2021 juga menjadi faktor lainnya yang mendukung. Ridwan pun optimis perseroan akan mencapai target penjualan konsolidasi sebesar Rp1.06 triliun dengan laba bersih sekitar Rp300,6 miliar pada akhir tahun ini.
Jika melihat aset perseroan, MARK juga mengalami kenaikan aset dari Rp719,73 miliar pada akhir tahun 2020 menjadi Rp971 miliar pada semester I/2021 ini. Jika diperinci terdiri dari jumlah aset lancar sebesar Rp503,94 miliar dan jumlah aset tidak lancar sebesar Rp467,07 miliar yang kedua mengalami kenaikan.
Ekuitas perseroan turut mengalami kenaikan dari Rp409,47 miliar pada catatan konsolidasian kuartal IV/2020 menjadi Rpr507,72 miliar pada semester pertama tahun ini. Kenaikan jumlah liabilitas pun juga dialami perseroan dari Rp310,25 miliar pada akhir 2020 menjadi Rp463,28 miliar pada semester I/2021.
Kinerja positif perseroan ini diproyeksikan Ridwan akan terus berlangsung pada tahun 2022. Pada tahun ini pun bahkan dia mengungkapkan ada kemungkinan perseroan melipatgandakan kinerja.
Hal itu seiring dengan kondisi ekonomi global yang mulai pulih secara perlahan karena vaksinasi yang tengah berlangsung di seluruh bagian dunia. Dia pun memperkirakan tingginya permintaan akan terus berlangsung dalam 2 hingga 3 tahun mendatang.
“Di 2022 nanti, penjualan konsolidasi akan naik 40 persen dari 2021 yaitu menjadi Rp1,47 triliun dan bottom line sekitar Rp433,3 miliar”, tambah Ridwan Goh.
Ridwan menambahkan, setelah kondisi kembali normal, permintaan sarung tangan secara global diperkirakan tetap akan bertumbuh sebesar 10 persen - 12 persen per tahun.
[Bisnis.com]
KOMENTAR