Gurusaham.com - Sebanyak 22 pemegang saham PT Bukalapak.com berkomitmen untuk tidak menjual atau mengalihkan (lock up) 90% saham perusahaan setelah perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pemegang saham ini termasuk founder Bukalapak, Muhamad Fajrin Rasyid yang memegang 2,45 miliar saham, Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Patria Sjahrir yang memegang sebanyak 13,37 juta saham dan Wakil Direktur Utama PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) Susanto Hartono yang memegang 13,37 juta saham.
Berdasarkan prospektus yang dirilis perusahaan sejalan dengan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), lock up ini dilakukan berdasarkan POJK No. 25 Tahun 2017.
Aturan ini dimaksudkan untuk semua pihak yang memperoleh saham dengan harga pelaksanaan di bawah harga Penawaran Umum Perdana dalam jangka waktu enam bulan bulan sebelum penyampaian pendaftaran ke OJK.
Tiga pemegang saham terbesar yang berkomitmen untuk tidak melepas saham ini dalam periode enam bulan adalah API (Hong Kong) Investment Limited (12,10 miliar saham), Batavia Incubator Pte. Ltd. (2,29 miliar saham) dan saham milik New Hope OCA Limited (2,93 miliar saham).
Sementara itu, terdapat 32 pemegang saham lainnya, termasuk pemegang saham lainnya yang terdiri dari 204 pemegang saham perorangan yang merupakan karyawan atau ex-karyawan perusahaan.
Seluruh pemegang saham ini merupakan pemegang saham yang wajib untuk me-lock up kepemilikan sahamnya di perusahaan sesuai dengan POJK tersebut.
Beberapa nama di antaranya adalah Achmad Zaky Syaifudin, PT Kreatif Media Karya, Archipelago Investment Pte. Ltd., Microsoft Corporation, dan Standard Chartered UK Holdings Limited.
Lalu juga ada nama besar seperti Naver Corporation, Mirae Asset-Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd., dan Star AA Ventures Limited.
Perusahaan e-commerce berstatus unicorn pertama yang akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini menargetkan bisa memperoleh efektif dari OJK hari ini, Senin (26/7/2021). Masa penawaran umum pada 28-30 Juli. Adapun target tercatat di papan perdagangan atau listing di BEI pada 6 Agustus 2021.
Bukalapak menunjuk empat penjamin emisi (underwriter), terdiri dari penjamin emisi efek yakni PT UBS Sekuritas Indonesia dan Mirae Asset dan penjamin pelaksana emisi efek yakni Mandiri Sekuritas dan Buana Capital Sekuritas.
[CNBC]
KOMENTAR