Gurusaham.com - PT Bukalapak.com Tbk membukukan nilai transaksi saat ini mencapai Rp 85 triliun per tahun, nilai tersebut meningkat dari Rp 28 triliun. Peningkatan nilai transaksi tersebut membuat pendapatan Bukalapak naik 4,6 kali menjadi Rp 1,35 triliun dari Rp 290 miliar per tahun.
"Tumbuh 115% rata rata per tahun. Banyak perusahaan di perusahaan teknologi bakar uang, kami ingin tumbuh dan memperbaiki profitabilitas kami. Kami memperbaiki EBITDA, berusaha agar tren ini membaik dan menjadi perusahaan menguntungkan di masa depan," kata Chief Executive Officer Bukalapak Rachmat Kaimudin dalam paparan publik IPO Bukalapak, Jumat (9/7/2021).
Rachmat mengatakan, IPO Bukalapak merupakan tonggak sejarah bagi industri teknologi dan pasar modal. Dimana saham unicorn sudah dapat dimiliki masyarakat luas. Bukalapak sebelumnya hanya aplikasi, yang sudah berdiri selama 11 tahun.
"Dengan mimpi yang besar, dimulai kos-kosan dan modal dari Rp 80 ribu tapi punya tujuan besar memajukan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)," kata Rachmat.
Menurut Rahmat, masalah yang dihadapi UMKM Indonesia saat ini cukup kompleks. Diantaranya, tidak memiliki permodalan, kendala infrastruktur dan logistik yang membuat akses pelanggan, supply tidak merata. "Mereka menjalankan usaha secara tradisional, itulah tantangan yang ingin kami atasi," ujar Rahmat.
Teknologi, kata Rachmat, akan membantu masyarakat yang belum terlayani, agar UMKM bisa mendapat akses permodalan dan jasa keuangan, uMKM mendapat akses pasar seluas-luasnya, menambah produk dengan mudah, mengadopsi teknologi dan proses bisnis lebih baik.
Saat ini, kata Rachmat, pelayanan e-commerce belum merata, 70% hanya menjangkau 5 kota besar di Indonesia, Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan. Sementara 90% penduduk Indonesia bertempat tinggal di luar 5 kota besar itu hanya melakukan 30% dari nilai transaksi.
Bukalapak punya tujuan menciptakan ekosistem all-commerce. Pembeli bisa mendapat layanan produk ekosistem Bukalapak.
Ekosistem Bukalapak, klaim Rachmat, merangkul jutaan UMKM dalam kurun waktu 11 tahun.
Dalam proses IPO ini, Bukapalak mendapat dukungan dari pemegang saham strategis, perusahaan teknologi terkemuka PT Elang Mahkota Teknologi dan Microsoft Inc. Selain itu ada juga perusahaan investasi GIC, Shinhans, Mandiri Capital, StandChart.
KOMENTAR