Gurusaham.com - Perusahaan jasa kurir J&T Express, mengalihkan rencana penawaran umum perdana saham perseroan ke Bursa Hong Kong dari sebelumnya di Bursa Wall Street, Amerika Serikat pada tahun depan.
Dalam IPO tersebut, J&T Express berencana menghimpun pendanaan sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14,5 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.500 per US$.
Perusahaan juga telah bekerja sama dengan Bank of America, China International Capital (CIC) dan Morgan Stanley terkait rencana penawaran umum perdana saham menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut.
Sebelumnya perusahaan berencana melakukan IPO di Wall Street pada kuartal keempat tahun ini. Namun, rencana ini urung dilaksanakan karena terbentur isu mengenai regulasi.
"Kemungkinan perubahan tempat terjadi karena regulator China telah mengumumkan pengawasan terhadap perusahaannya yang terdaftar di luar negeri," tulis laporan Bloomberg, dikutip Senin (30/8/2021).
Meskipun J&T Express adalah perusahaan yang beroperasi di Indonesia, namun beberapa investornya berbasis di China dan perusahaan logistik tersebut memiliki operasi yang signifikan di sana. Hal tersebut telah memicu kekhawatiran di dalam perusahaan tentang kemungkinan pengawasan dari Beijing.
Meski IPO dilaksanakan pada tahun depan, persiapan untuk pencatatan saham di Hong Kong masih pada tahap awal dan masih mungkin berubah dari sisi target besaran dana yang dihimpun maupun jadwal IPO.
"Perusahaan dapat memutuskan untuk mencatatkan saham di Amerika Serikat di kemudian hari setelah pencatatan di Bursa Hong Kong, menurut salah satu sumber Bloomberg.
Sampai berita ini ditayangkan, perwakilan Bank of America, CICC, J&T dan Morgan Stanley menolak berkomentar mengenai rencana strategis tersebut.
Menurut situs perusahaan, J&T Express didirikan pada tahun 2015 oleh pengusaha Jet Lee dan Tony Chen. Perusahaan beroperasi di Kamboja, Cina, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, dan Vietnam dan tercatat memiliki 350.000 kurir secara global.
Beberapa perusahaan e-commerce tanah air juga sudah menjadi mitra J&T Express antara lain, Tokopedia, Bukalapak dan Shopee, perusahaan milik Sea Ltd. yang berbasis di Singapura.
[CNBC]
KOMENTAR