Gurusaham.com - Beberapa saham-saham operator kasino di Makau mengalami penurunan nilai yang signifikan hingga 30% Rabu (15/9/2021). Hal ini diakibatkan peraturan terbaru pemerintah wilayah itu yang menerapkan pengawasan tambahan atas operasional tempat perjudian.
Wynn Macau memimpin penurunan, jatuh sebanyak 34% ke rekor terendah, diikuti oleh penurunan 28% untuk China Sands. Secara jumlah, total nilai yang hilang sebesar US$ 18 miliar atau setara Rp 256 triliun.
Kemerosotan terjadi setelah Sekretaris Ekonomi dan Keuangan Makau, Lei Wai Nong, memunculkan pandangan bahwa masih terdapat kekurangan dalam pengawasan operasional tempat perjudian. Ada dugaan muncul aliran modal gelap dari daratan China yang menargetkan pinjaman bawah tanah dan transfer tunai ilegal.
Kurangnya pengawasan ini juga membuat Beijing khawatir. Pasalnya Pemerintahan Xi Jinping juga memiliki kekhawatiran bahwa Makau akan selalu bergantung dengan perjudian.
Ditambah lagi saat ini China juga keras dalam mengatur sektor-sektor teknologi. Ini menambah besar potensi aliran dana ilegal.
Pada jumpa pers, Lei merinci sembilan bidang yang akan menjadi fokus Makau. Bidang tersebut seperti jumlah lisensi, regulasi yang lebih baik dan kesejahteraan karyawan, serta memiliki perwakilan pemerintah untuk mengawasi operasi kasino harian.
Selain itu, pemerintah juga berencana untuk meningkatkan hak dalam pengelolaan konsesi game serta menekan aturan tentang transfer dan distribusi keuntungan kepada pemegang saham.
Meski demikian, analis menyebut bahwa ini hanyalah sentimen sementara saja. Pasalnya perubahan ini sebenarnya dapat berdampak baik bagipertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.
"Kami tidak akan terkejut jika pasar hanya berfokus pada implikasi yang berpotensi negatif, mengingat sentimen investor yang lemah," ujar analisCitigroupGeorge Choi.
[CNBC]
KOMENTAR