Gurusaham.com - Menerapkan prinsip value investing, investor kawakan Tanah Air, Lo Kheng Hong membeberkan sejumlah strategi memilih saham. Terutama, di masa pandemi seperti sekarang.
Menurutnya, selama pandemi Covid-19 berlangsung, tidak sedikit perusahaan yang mencatat kinerja bagus. Terlebih perusahaan-perusahaan itu menawarkan harga yang murah sehingga menguntungkan para investor.
Ia mengibaratkan momen yang terjadi di bursa saat pandemi adalah hujan emas.
"Jadi ketika pandemi, kita harus membawa ember yang besar dan kita tampung emas itu. Kita membeli perusahaan yang bagus dengan harga yang murah," katanya, dalam bincang virtual Selasa (08/02/2022) malam.
Menurutnya, sektor yang memberi keuntungan berkali-kali lipat terhitung sejak Covid-19 pertama masuk di 2020 hingga 2021, di antaranya sektor tersebut adalah perbankan. Kemudian sektor lainnya adalah komoditas batu bara.
"Memang tambang batu bara itu jadi labanya akan meningkat banyak sekali. Kemudian selanjutnya yang bagus adalah sektor perkebunan kelapa sawit. [Dengan naiknya harga CPO], tentu saja saja perusahaan-perusahaan kelapa sawit akan mendapatkan keuntungan yang besar," tambahnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan, ada juga sektor yang tadinya biasa saja tapi tiba-tiba jadi bagus sekali. Contohnya perusahaan pelayaran. Selain pelayaran, ada juga perusahaan kaca.
Sebagai informasi, Lo adalah investor sukses yang lahir 20 Februari 1959 dan kerap dijuluki Warren Buffet Indonesia.
Lo menilai, menjadi seorang investor saham itu bisa membuat kaya karena dengan menjadi investor di perusahaan publik, harga sahamnya selalu meningkat dan menghasilkan laba besar.
Ia juga menerapkan prinsip value investing, atau berinvestasi dengan membeli saham dengan harga murah, tapi berpotensi terus bertumbuh.
Lo juga tercatat menjadi pemegang saham dengan kepemilikan di atas 5% di beberapa emiten seperti PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN), emiten multifinance dari Grup Panin, lalu saham pabrik ban PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) dan saham emiten media Grup MNC PT Global Mediacom Tbk (BMTR).
Selain itu, dia juga menjadi pemegang saham di emiten tambang grup Indika Energy, PT Petrosea Tbk (PTRO).
[CNBC]
KOMENTAR