Gurusaham.com - Periode penguncian saham atau lock-up saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan segera berakhir pada 30 November 2022. Berakhirnya lock-up period GOTO dapat membuat sebagian besar saham GOTO dijual di pasar oleh pemegang saham lama.
Selain GOTO, emiten teknologi lain yang juga menerapkan lock-up period adalah PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA). Saat lock-up period BUKA berakhir di 28 Maret 2022, pemegang saham lamanya terpantau masih bertahan dalam saham BUKA.
Jika dikilas balik, saham BUKA terpantau menguat pada penutupan perdagangan Senin 28 Maret 2022, seiring dengan berakhirnya hold period atau lock-up saham. Saham BUKA menguat 8,44 persen atau naik 26 poin ke posisi Rp334 per saham.
Dalam saham BUKA, terdapat setidaknya 32 entitas perorangan dan institusi yang masuk dalam jajaran para pemegang saham wajib lock-up BUKA. Di antaranya adalah pendiri Bukalapak Achmad Zaky Syaifudin, Microsoft Corporation, dan 204 pemegang saham perorangan yang merupakan karyawan atau eks-karyawan BUKA.
Adapun, manajemen GOTO diketahui tengah berupaya mengantisipasi anjloknya saham perseroan ketika lock up period berakhir.
Sebagaimana diberitakan Bloomberg, GOTO dikabarkan tengah melakukan pembicaraan dengan pemegang saham utama mereka untuk melakukan penjualan sekitar US$1 miliar atau setara Rp15,5 triliun. Penjualan ini dilakukan untuk menghindari potensi jatuhnya saham GOTO ketika periode lock-up GOTO selesai.
GOTO tengah mengukur minat para pendukung awal mereka, termasuk Alibaba Group Holding Ltd. dan Softbank Group Corp. untuk penjualan sebagian besar saham mereka ke investor baru.
Rencana ini merupakan bagian dari upaya untuk mencegah potensi penurunan harga saham GOTO yang dapat terjadi, jika banyak investor menjual saham saat masa lock-up berakhir pada 30 November.
Sekitar 1 triliun saham GOTO, atau lebih dari 90 persen dari total saham yang beredar, telah memenuhi syarat untuk dijual mulai 30 November 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
[Bisnis.com]
KOMENTAR