Gurusaham.com - Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia yaitu Indonesia Investment Authority (INA) mendapatkan suntikan dana dari investor, selain dari dana yang telah disuntikkan pemerintah senilai Rp 15 triliun.
Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk investasi ke proyek-proyek yang telah disiapkan pemerintah dalam bentuk ko-investasi dengan mitra investor, baik dalam maupun luar negeri.
Lalu bagaimana sebenarnya skema penempatan dana investasi ini kepada aset yang ada di dalam negeri?
Juru Bicara INA sekaligus Staf khusus Menteri Keuangan Masyita Crystallin mengatakan ada dua jenis investasi yang dapat dilakukan, melalui master fund maupun thematic fund.
"Thematic fund dibuat secara khusus untuk melakukan investasi di jenis aset tertentu, mengingat tiap investor memiliki appetite risiko dan pilihan aset yang berbeda-beda," kata Masyita dalam keterangannya, Senin (29/3/2021).
Secara spesifik, dana ini secara spesifik akan mengarahkan investor kepada aset yang dipilihnya secara langsung. INA akan mencocokkan tipe investor dengan aset yang dibutuhkannya dengan mengikuti standar internasional dengan tata kelola yang baik, transparan dan akuntabel.
"Untuk itu, pemerintah RI telah melakukan injeksi modal kepada INA sebesar Rp 15 triliun dan akan ditingkatkan menjadi Rp 75 triliun di tahun 2021 sebagai basis penyertaan modal INA pada berbagai fund yang akan dibentuk. Modal INA tentu akan berkembang sesuai dengan perkembangan portfolio INA ke depan," jelasnya.
Selain dari infrastruktur, INA juga akan menjadi investor dalam bentuk saham, obligasi, pinjaman atau financing, skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) maupun investasi langsung lainnya.
Dia menyebut investasi adalah bagian yang sangat penting dalam usaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Selain itu, aliran modal asing juga sangat positif bagi negara dengan current account deficit seperti Indonesia.
Baru-baru ini INA telah mendapatkan injeksi dana dari Uni Emirat Arab (UEA) senilai US$ 10 miliar atau setara dengan Rp 144 triliun (asumsi Rp 14.000/US$).
Investasi dari UEA bahkan diarahkan langsung Sheikh Mohammed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan ke Indonesia.
KOMENTAR