Gurusaham.com - Perusahaan tambang milik Grup Rajawali, PT Archi Indonesia, mengumumkan rencana untuk melantai di pasar modal Indonesia tahun ini.
Bloomberg menuliskan, perseroan disebut-sebut sedang dalam proses untuk melantai di Bursa Efek Indonesia dengan menunjuk Credit Suisse sebagai joint lead manager untuk menjadikan Archi perusahaan publik meski belum merinci berapa jumlah saham yang dilepas ke publik dan kisaran harganya.
"Archi Indonesia akan mencatatkan saham perdana di BEI tahun ini, penawaran ini akan mendorong pasar IPO di ekonomi terbesar di Asia Tenggara," sebut Bloomberg, dikutip Senin (22/3/2021).
Perseroan dijadwalkan akan melakukan roadshow kepada investor mulai 12 Maret hingga 26 Maret 2021. Rencananya, dana hasil IPO yang dihimpun akan digunakan membiayai kembali pinjaman (refinancing).
Mengacu situs perusahaan, Archi Indonesia saat ini adalah salah satu produsen emas terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Sejak berdiri tahun 2010, perseroan melakukan pemrosesan lebih dari 8 ton emas setiap tahunnya.
Saham perseroan sebanyak 99% dimiliki oleh PT Rajawali Corpora atau Grup Rajawali yang didirikan oleh konglomerat Peter Sondakh. PT Archi Indonesia tercatat menggenggam kepemilikan sebesar 100% saham di proyek tambang emas dan perak Toka Tindung di Sulawesi Utara.
Rencananya Archi melantai di bursa saham sudah mengemuka sejak 2014 lalu, namun realisasinya sempat tertunda.
Kala itu, perseroan menargetkan perolehan dana dari IPO sebesar Rp 3 triliun sampai dengan Rp 3,9 triliun dengan melepas sebanyak 1,6 miliar saham baru. Nilai itu setara dari 40,4% dari modal yang ditempatkan dengan perkiraan harga pelaksanaan IPO sebesar Rp 1.895 sampai dengan Rp 2.445 per saham.
KOMENTAR