Gurusaham.com - Investor asing semakin ramai berpartisipasi dalam sejumlah aksi korporasi yang digelar emiten sepanjang tahun 2021.
Berdasarkan catatan Bisnis, setidaknya terdapat 10 aksi korporasi yang digelar oleh emiten dan berhasil menarik perhatian investor asing.
Di PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) misalnya, Affinity Equity Partners melalui Concordants Investments membeli 21 persen saham SIDO senilai Rp4,53 triliun pada medio Februari lalu.
Selain itu, Macquaire Capital Limited menjadi pembeli dari aksi private placement 1 miliar saham yang digelar oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) dengan nilai Rp2,43 triliun.
Tidak kalah, PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV) melalui anak perusahaannya PT Asia Vision Network (AVN) mengumumkan bahwa telah resmi menandatangani perjanjian penggabungan atau merger dengan Malacca Straits Acquisition Company Limited dengan nilai valuasi perusahaan gabungan sebesar US$573 juta.
Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengatakan bahwa ketertarikan investor asing dalam aksi-aksi korporasi emiten dalam negeri sepanjang tahun berjalan 2021 menjadi sinyal besar bahwa animo pasar Indonesia berada dalam kondisi baik.
“Sepertinya pasar sepakat bahwa pasar Indonesia masuk ke pasar recovery yang artinya semakin yakin krisis sudah bisa teratasi sehingga akselerasi pemulihan cepat terjadi,” ujar Alfred kepada Bisnis, Rabu (24/3/2021).
Dia menjelaskan, krisis yang terjadi saat ini bukan disebabkan oleh kesalahan dan kerusakan finansial, sehingga ketika penyebab krisis, dalam hal ini pandemi Covid-19, dapat teratasi maka pemulihan akan terjadi cukup cepat.
Hal itu lah yang menjadi bekal kuat bagi investor menjadi lebih agresif dalam hal ekspansi. Apalagi didukung dengan harga surat berharga yang dalam tren penurunan.
Sentimen tersebut dapat menjadi peluang bagi emiten utnuk melakukan ekspansi, baik melalui merger, akuisisi, rights issue, maupun private placement.
Adapun, kepercayaan investor asing itu dapat diyakini akan memberikan efek domino kepada investor domestik agar lebih percaya diri.
Anomali masuknya banyak investor asing yang berani menanamkan modal lintas negara akan membuat investor domestik tak kalah berani melakukan belanja hingga ekspansi.
“Selain itu, secara keseluruhan ketertarikan investor asing tidak hanya berdampak positif bagi setiap emiten tetapi juga ikut menjadi bukti keyakinan investor asing terhadap makro Indonesia keseluruhan,” papar Alfred.
Di sisi lain, dia menilai sektor yang berpotensi mendapat perhatian lebih daripada investor pada tahun ini adalah sektor kesehatan, komoditas, dan telekomunikasi.
Dia mengatakan bahwa saham-saham dari ketiga sektor itu menarik untuk dicermati dan diakumulasi pada tahun ini.
KOMENTAR