Gurusaham.com - PT PLN (Persero) melakukan penandatangan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan sembilan perusahaan karya BUMN untuk penggunaan kompor listrik/induksi di 1 juta rumah yang dibangun oleh perusahaan tersebut.
Hal ini merupakan bagian dari upaya memaksimalkan penggunaan listrik guna mencapai ketahanan energi nasional.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan upaya ini merupakan upaya perusahaan untuk memaksimalkan cadangan listrik. Sehingga cadangan yang ada bisa dialihkan penggunaannya dan masyarakat bisa beralih ke kompor listrik.
"Kesepakatan dengan sembilan perusahaan jasa konstruksi ini dilakukan untuk mewujudkan kemandirian energi nasional dan mewujudkan energi bersih," kata Zulkifli dalam konferensi pers virtual, Rabu (31/3/2021).
Adapun sembilan BUMN Karya yang ikut dalam MoU ini adalah PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PTPP), PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Hutama Karya (Persero).
Lalu ada PT Nindya Karya (Persero), PT Amarta Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero) dan Perum Perumnas.
"Ke depan PLN berkomitmen untuk menjamin pasokan listrik dengan pelayanan yang handal dan mutu terbaik," lanjutnya.
Zulkifli mengatakan langkah ini juga merupakan upaya untuk menghemat belanja negara. Pasalnya kebutuhan energi rumah tangga untuk memasak masih dipenuhi dari impor gas yang per tahunnya mencapai Rp 60 triliun, dengan biaya subsidi Rp 50 triliun.
"Padahal di sisi lain, cadangan energi listrik mencapai 50%. Artinya, energi listrik dalam negeri bisa dioptimalkan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Ini momentum baik untuk mendorong ketahanan energi nasional untuk menyerap cadangan 50% listrik ini. Untuk masyarakat beralih ke kompor listrik," tandasnya.
KOMENTAR