Gurusaham.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan menawarkan 26 proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) senilai Rp302,1 trilun pada tahun ini.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Eko Djoeli Heripoerwanto mengatakan terdapat 13 proyek ready to offer atau yang telah masuk untuk ditawarkan tahun ini dengan 12 proyek yakni berupa jalan dan jembatan dan satu proyek rumah susun Cisaranten Bina Harapan. Ke-13 proyek tersebut memiliki nilai Rp168,84 tirliun.
Ke-13 proyek KPBU yang siap ditawarkan yaitu Jalan Tol Kamal–Teluknaga–Rajeg, Jembatan Batam–Bintan, Tol Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar), Tol Sentul Selatan–Karawang Barat, Tol Bogor–Serpong via Parung, Tol Gilimanuk–Mengwi (PQ).
Selanjutnya, penggantian dan atau duplikasi Jembatan Calendar Hamilton (CH) di Pulau Jawa (PQ), Tol Akses Patimban, Tol Semanan–Balaraja, Tol Semarang Harbour/Semarang–Kendal, Tol Cikunir–Karawaci Elevated, Tol JORR Elevated Ruas Cikunir–Ulujami, dan Rusun Cisaranten Bina Harapan.
"Proyek KPBU yang ready to offer tahun 2021 yang sudah masuk daftar rencana KPBU ada 12 terkait dengan jalan dan jembatan. Dan satu dari sektor perumahan ada proyek rumah susun Cisaranten Bina Harapan," ujarnya dalam Rapat dengan Komisi V DPR RI, Rabu (31/3/2021).
Kementerian PUPR juga akan menawarkan 13 proyek yang tengah diusulkan masuk KPBU dengan total nilai investasi Rp133,2 triliun. Ke-13 proyek tersebut terdiri atas 12 proyek jalan jembatan dan 1 proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Ir. H. Djuanda.
Proyek-proyek tersebut di antaranya Jalan Tol Cilacap–Yogyakarta, Tol Demak–Tuban, Jember–Lumajang, Tol Ngawi–Bojonegoro–Babat, Tol Jember–Situbondo, Tol Tulungagung–Kepanjen, dan Jembatan Muna–Buton.
Eko menuturkan terdapat proyek KPBU yang masih dalam tahap penyiapan Tahun Anggaran (TA) 2021 atau kelayakan studi terbagi menjadi dua.
Pertama, terkait Kajian Awal Prastudi Kelayakan atau Outline Business Case (OBC) terdapat lima proyek ruas jalan dan jembatan, dua proyek sumber daya air (SDA), enam proyek perumahan, dan lima proyek permukiman.
Kelima proyek ruas jalan dan jembatan tersebut Jalan Bebas Hambatan Non-Tol Lingkar Luar IKN, KM 13 outer ring road ibu kota negara (IKN), jalan akses exit toll, Tol Lingkar Selatan Bandung, dan Tol Pejagan–Cilacap.
Kemudian dua proyek SDA yakni Bendungan Wairoro dan Sistem Pengairan Air Baku (SPAB) Sindang Heula.
"Khusus untuk proyek perumahan dan permukiman, Menteri PUPR tidak bertindak selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) tetapi hanya sebagai pembina teknis," ujarnya.
Selanjutnya, untuk final business case (FBC) atau kajian yang bersifat final untuk sektor jalan dan jembatan terdapat 11 proyek ruas, tiga proyek dari sektor SDA, lima proyek dari sektor perumahan, dan tiga proyek dari sektor permukiman.
"Jadi di FBC ini kalau timeline-nya tepat waktu, maka di kuartal III/2021, insyaallah nanti pada kuartal IV atau paling lambat awal 2024 sudah bisa ditawarkan dalam bentuk lelang," tutur Eko.
Dengan demikian, status proyek KPBU mulai dari usulan, penyiapan hingga transaksi tercatat 145 proyek dengan total nilai investasi Rp1.300.66 triliun. Sebanyak 145 proyek tersebut terdiri dari kategori KPBU 63 proyek, kategori penyiapan 58 proyek, dan kategori transaksi 24 proyek.
KOMENTAR