Gurusaham.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan akan melakukan tindakan untuk mengatasi fenomena pump and dump (pom-pom) saham yang terjadi belakangan ini, jika hal itu terus berlanjut dan dinilai terus mengganggu.
Namun OJK menegaskan akan melakukan sosialisasi OJK bersama dengan SRO pasar modal masih menjadi upaya pembekalan untuk investor.
Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK Yunita Linda Sari mengatakan pom-pomers saham ini memiliki dua sisi, yakni pertama menarik minat publik untuk berinvestasi di pasar saham namun juga memberikan dampak peningkatan investor namun juga ada risiko pemberian informasi yang salah.
"Kita ngga against secara frontal. Tapi kalau sudah mengganggu dan disrupsi berlebihan akan ada tindakan lain," kata Yunita dalam pelatihan media OJK di Nusa Dua, Bali, Jumat (9/4/2021) pekan lalu.
Dia menyebutkan, saat ini OJK masih terus berupaya memberikan pengetahuan investasi kepada masyarakat bersama dengan pihak-pihak terkait.
"Kita kasih pembekalan pengetahuan dasar supaya jangan missiformasi," imbuhnya.
Fenomena pompomers atau orang yang suka menggiring pembelian saham tertentu, belakangan ini kian meresahkan. Pelaku pom-pom in biasanya merekomendasikan saham-saham tertentu tanpa disertai dengan analisis fundamental yang memadai.
Sebagai imbasnya, banyak investor ritel yang dirugikan dengan pompomers saham tersebut melalui informasi yang disiarkan secara luas di media sosial seperti Telegram, Instagram, hingga Facebook.
KOMENTAR