Gurusaham.com - Pengelola Lucy in The Sky, PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY) menargetkan pendapatan sepanjang tahun 2021 dapat mencapai Rp 38 miliar. Jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan per Desember 2020 yang sebesar Rp 11 miliar, target pendapatan tersebut meningkat 245%.
Dari segi bottom line, LUCY juga menargetkan laba bersih di akhir tahun 2021 bisa mencapai Rp 4 miliar atau melesat 663% dibandingkan realisasi laba bersih tahun 2020. Sekretaris Perusahaan LUCY Ratna Sari Ismianti mengatakan, faktor pendorong kenaikan pendapatan dan laba bersih tersebut berasal dari dua gerai baru yang akan LUCY buka pada semester kedua tahun ini.
Dua gerai baru tersebut berlokasi di Jakarta, tepatnya di Senayan Park, Jakarta Pusat dan Golf Island yang berlokasi di Pantai Indah Kapuk 2, Jakarta Utara. "Gerai di Senayan Park akan dibuka pada bulan Agustus 2021 dan gerai Pantai Indah Kapuk 2 sekitar bulan November-Desember 2021," kata Ratna saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (21/5).
Menurut Ratna, Senayan Park dipilih karena berlokasi di daerah yang strategis dan menjadi ikon pusat perbelanjaan dengan tema ruang terbuka dan taman. Terlebih lagi, LUCY mendapatkan area rooftop di sana, sesuai dengan konsep Lucy In The Sky yang merupakan salah satu pelopor ruang rooftop di bidang food & beverage (F&B). Sementara Pantai Indah Kapuk 2 dipilih karena merupakan kawasan yang memiliki area pasir putih dan cocok dengan konsep Lucy by The Beach.
Tak berhenti sampai di situ, perusahaan yang baru tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Mei 2021 ini juga akan membuka gerai lainpada tahun depan. Sesuai dengan prospektus, dana hasil initial public offering (IPO) senilai Rp 33,75 miliar akan digunakan untuk membuka tujuh gerai baru, merenovasi gerai di SCBD, dan modal kerja lainnya.
Pada 2022, LUCY berencana memperluas cakupan bisnisnya dengan membuka gerai baru di beberapa kota besar lainnya, yaitu Bandung, Surabaya, dan Bali. "Langkah perluasan ini diambil kami ingin mengenalkan konsep semi outdoor yang kami rasa dicari orang di masa pandemi ini. Kami memilih Bandung, Surabaya dan Bali karena dirasa cocok dengan konsep dan target market kami," tutur Ratna.
Manajemen LUCY menilai, konsep ruang terbuka membuat perusahaan menjalankan bisnis yang menjanjikan karena keberadaan ruang hijau yang sangat memikat publik sebagai go-to spot. Perusahaan meyakini, penambahan gerai di beberapa kota di Indonesia ke depan akan terus bertumbuh sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat akan hiburan di tengah kota yang aman dan nyaman. Gerai-gerai di tiga kota tersebut ditargetkan dapat dibuka pada semester 2 tahun 2022.
Yang tak kalah penting, LUCY pun berniat membuka tujuh gerai baru tersebut dengan konsep anyar. Pertama, Lucy in The Sky - Rooftop Garden (Glass House) yang menyediakan tempat duduk outdoor dan semi outdoor dalam suasana Tropical Bohemian.
Kedua, Lucy by The Beach yang menghadirkan bar dan restoran dengan suasana Tropical Bohemian. Menurut manajemen, angin dan pemandangan laut yang spektakuler dengan teras luar dapat menjadi salah satu daya tarik bagi para tamu.
Terakhir, Park by Lucy in the Sky adalah konsep outdoor dan semi outdoor untuk berkumpulnya komunitas, di mana tempat tersebut akan menjadi tempat yang menarik bagi pengunjung. Pelanggan akan disambut dengan pilihan makanan yang lebih banyak dengan suasana ornamen bergaya Tropical Bohemian.
Dengan tiga konsep tersebut, LUCY juga akan menggandeng merek burger ternama, yaitu Lawless Burger dan Pizzza Dealer yang juga mengusung tema outdoor. Saat ini, perusahaan berkomitmen untuk berkolaborasi dengan Lawless Burger dan juga Pizzza Dealer untuk semua gerai Lucy ke depannya.
"Kami yakin pada era sekarang bukan lagi zaman kompetisi melainkan kolaborasi untuk maju. Kami melihat dua brand tersebut sebagai entitas bisnis berbasis komunitas yang cukup berpengaruh dalam industri makanan dan mendapat respons yang baik dari masyarakat. Kami yakin pergerakan dari tiga entitas bisnis jauh lebih baik ketimbang satu entitas bisnis," ucap Ratna.
Selain berkolaborasi dengan merek makanan, LUCY juga berencana untuk berkolaborasi dengan komunitas-komunitas seperti komunitas sepeda, otomotif, musik, dan lain-lain. Pasalnya, kolaborasi dengan komunitas dapat mendatangkan pelanggan yang lebih bisa diraih.
Sebagai informasi, berdasarkan prospektus IPO yang dikeluarkan perusahaan, penjualan LUCY dalam sepuluh bulan pertama tahun 2020 mencapai Rp 8,41 miliar. Jumlah tersebut merosot 48,90% dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama di tahun 2019 yang mencapai Rp 16,45 miliar.
Penurunan pendapatan terjadi karena perusahaan sempat tidak beroperasi selama empat bulan akibat pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Secara rinci, penjualan minuman berkontribusi sebesar Rp 6,82 miliar atau setara 81% terhadap pendapatan total LUCY. Disusul penjualan makanan Rp 1,4 miliar (17%) dan sisanya berasal dari bisnis karaoke dan lainnya.
Meskipun penjualan menurun, dari segi bottom line, LUCY berhasil membalikkan keadaan. Sepanjang Januari-Oktober 2020, LUCY membukukan laba bersih Rp 116,49 juta, berbanding terbalik dengan periode sama tahun sebelumnya yang masih merugi Rp 178,98 juta.
Adapun aset LUCY per Oktober 2020 meningkat 83% year to date (ytd) menjadi Rp 15,82 miliar. Hal ini sejalan dengan utang yang bertambah 103,9% ytd menjadi Rp 8,99 miliar dan ekuitas yang naik 61,2% ytd menjadi Rp 6,83 miliar.
KOMENTAR