Gurusaham.com - PT Bukalapak.com diketahui akan mengalokasikan saham perdana bagi karyawan dan manajemen dalam dua program yakni Employee Stock Allocation (ESA) dan Management and Employee Stock Option Plan (MESOP) dengan total 5,01% dalam penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
Dalam dokumen paparan mini (mini expose) yang diperoleh CNBC Indonesia dari sumber pasar, untuk program ESA dialokasikan sebanyak 0,1% saham yang ditawarkan, sedangkan untuk MESOP sebanyak 4,91% dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Sedangkan untuk program IPO ini, perusahaan akan melepas sebanyak-banyaknya 25% saham dari enlarged capital.
Dana hasil IPO ini oleh perusahaan akan digunakan untuk modal kerja dan untuk tujuan umum perusahaan.
Adapun berdasarkan dokumen tersebut perusahaan telah menunjuk setidaknya 5 penjamin emisi yang terbagi atas joint global coordinator: UBS (global), BofA Securities.
Lalu joint bookrunners: UBS (global), BofA Securities, dan Mandiri Sekuritas. Lalu joint lead managing underwriters: PT Mandiri Sekuritas, PT Buana Capital Sekuritas. Kemudian domestic underwriters: PT UBS Sekuritas Indonesia.
Menanggapi dokumen tersebut, manajemen Bukalapak.com tidak menampik informasi tersebut dan menyebutkan perusahaan memang mencari kesempatan untuk terus berkembang secara finansial.
VP of Corporate Affairs Bukalapak Siti Sufintri Rahayu mengatakan perusahaan berfokus pada strategi berkelanjutan yang memberikan nilai tambah kepada partner dan pengguna perusahaan.
"Kami senantiasa mengeksplorasi kesempatan bagi perusahaan untuk terus bertumbuh dan berkembang secara finansial," kata dia kepada CNBC Indonesia, Rabu (23/6/2021).
"Namun, untuk saat ini, kami belum membuat keputusan apapun. Fokus kami saat ini adalah terus mencari strategi yang tepat untuk menjadi perusahaan yang berkelanjutan dan menciptakan nilai tambah bagi para partner dan pengguna untuk waktu-waktu mendatang," lanjutnya
Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (16/6/2021), rencana IPO ini diperkirakan senilai US$ 800 juta atau setara Rp 11,40 triliun, menurut dua orang sumber yang mengetahui rencana tersebut.
IPO Bukalapak merupakan salah satu dari dua perusahaan teknologi besar yang berencana tahun ini dan sedang dinantikan pelaku pasar domestik selain GoTo.
IPO ini diperkirakan akan menjadi yang terbesar di Indonesia dalam 10 tahun dan terbesar yang pernah ada di sebuah negara, yang dilakukan sebuah startup. Setelah itu, kemungkinan IPO GoTo menjadi tonggak berikut yang menjadi terbesar setelah Bukalapak.
KOMENTAR