Gurusaham.com - Santernya kabar bahwa salah satu startup unicorn dalam negeri, Bukalapak akan melakukan penawan saham perdana (IPO) di akhir bulan Juli ini akhirnya menyebabkan Manajemen PT Bukalapak.com buka suara dan menyebutkan perusahaan mencari kesempatan untuk terus berkembang secara finansial.
Pernyataan ini disampaikan menanggapi beredarnya dokumen rencanaIPO.Dalam dokumen mini expose itu, disebutkan rencana IPO melepas saham maksimal sebanyak 25% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan.
VP of Corporate Affairs Bukalapak Siti Sufintri Rahayu mengatakan perusahaan berfokus pada strategi berkelanjutan yang memberikan nilai tambah kepada partner dan pengguna perusahaan.
"Kami senantiasa mengeksplorasi kesempatan bagi perusahaan untuk terus bertumbuh dan berkembang secara finansial," kata dia kepada CNBC Indonesia, Rabu (23/6/2021).
Berdasarkan dokumen tersebut, perusahaan telah menunjuk setidaknya 5 penjamin emisi yang terbagi atas joint global coordinator: UBS (global), BofA Securities.
Lalu joint bookrunners: UBS (global), BofA Securities, dan Mandiri Sekuritas. Lalu joint lead managing underwriters: PT Mandiri Sekuritas, PT Buana Capital Sekuritas. Kemudian domestic underwriters: PT UBS Sekuritas Indonesia. Dana hasil IPO ini oleh perusahaan akan digunakan untuk modal kerja dan untuk tujuan umum perusahaan.
Untuk periode pembentukan harga (bookbulding) dan road show dijadwalkan dimulai pada 28 Juni, penetapan harga IPO 9 Juli, pendaftaran final OJK 13 Juli, ekspektasi pernyataan efektif OJK 21 Juli, masa penawaran umum 23-27 Juli, dan target listing di BEI 29 Juli.
Nah pertanyaanya bagi para investor yang tertarik, bagaimana cara untuk membeli saham Bukalapak di pasar primer menggunakan metode E-IPO yang belum lama ini diluncurkan di tengah kenaikan kasus Covid-19 di dalam negeri yang menyebabkan mengantre IPO secara manual tidaklah ideal.
Well, ternyata yang pertama dan terutama adalah bagaimana keputusan manajemen perseroan apakah akan menyertakan IPO ini agar dapat dibeli secara E-IPO.
Hal ini karena tidak semua saham yang melantai di bursa dapat dibeli secara E-IPO apabila manajemen perusahaan tidak menghendaki. Dalam kasus ini tentu saja investor yang tertarik untuk memborong saham di pasar primer terpaksa mengantre secara manual di Biro Administrasi Efek (BAE) yang ditunjuk.
Nah apabila nantinya manajemen Bukalapak mengkehendaki pembelian sahamnya di pasar perdana secara E-IPO, maka investor harus terlebih dulu mendaftar di website resmi yakni www.e-ipo.co.id.
Nantinya di laman web tersebut para investor akan diminta untuk mengisi form biodata seperti nama, alamat, dan tanggal lahir. Tak lupa investor juga harus menyertakan foto KTP serta melakukan verifikasi OTP menggunakan nomor telepon genggam.
Apabila proses pendaftaran sudah selesai maka investor diharuskan untuk memilih sekuritas yang digunakan untuk melakukan verifikasi dengan sekuritas tersebut. Apabila sekuritas sudah melakukan verifikasi maka anda sudah bisa memesan saham IPO secara daring.
Anda tinggal memilih saham yang dalam waktu dekat ini akan IPO di laman muka website e-ipo dan memasukkan jumlah yang akan dipesan. Setelah memasukkan jumlah tersebut anda akan diminta untuk melakukan verifikasi OTP di telepon genggam sekali lagi untuk mengkonfirmasi pembelian.
Setelah proses ini selesai, investor tentunya tidak boleh lupa untuk mengisi rekening saham (RDN) yang digunakan di sekuritas yang ditunjuk senilai jumlah pemesan yang dilakukan.
Apabila rekening sudah terisi, investor tinggal menunggu tanggal penjatahan untuk mengetahui berapa jumlah saham yang diterima dari total saham yang dipesan dan saham tersebut akan otomatis masuk ke portofolio saham di sekuritas yang ditunjuk sebelumnya pada tanggal distribusi saham.
Proses pengembalian uang (refund) untuk penjatahan yang tidak dialokasikan secara penuh atau ditolak juga akan otomatis dilakukan dan akan langsung masuk ke RDN investor.
KOMENTAR