Gurusaham.com - Manajemen emiten data center milik pengusaha Toto Sugiri, PT DCI Indonesia Tbk (DCII), akhirnya menanggapi pemberitaan terkait transaksi gadai (pledged) saham yang dilakukan oleh Bos Indofood Anthoni Salim, yang notabene salah satu pemegang saham perusahaan.
Menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu (4/8) ini, Corporate Secretary DCI Indonesia Gregorius Nicholas Suharsono menjelaskan bahwa pihak perusahaan telah menerima surat pemberitahuan dari Anthoni Salim mengenai pelaksanaan gadai saham tersebut pada 15 Juni 2021.
Gregorius mengatakan transaksi gadai tersebut berhubungan dengan rencana bisnis DCII. "Transaksi gadai saham yang dilakukan oleh Bapak Anthoni Salim tersebut tidak berhubungan rencana pengembangan bisnis Perseroan," jelasnya, dikutip CNBC Indonesia, Rabu (4/8/2021).
Gregorius menambahkan, pihak DCII tidak pernah menerima aliran uang yang bersumber dari aktivitas yang dilakukan oleh pemegang saham perseroan.
Mengenai alasan Anthoni Salim menggadaikan (pledging) saham perusahaan, Gregorius mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima pihaknya dari Anthoni, gadai saham tersebut dilakukan sebagai bagian rencana investasi Salim Group di Indonesia.
"Pada saat ini, tidak ada informasi/kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta dapat mempengaruhi harga saham perusahaan," pungkas Gregorius.
Hingga saat ini, BEI masih menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham DCII yang dilakukan sejak 17 Juni lalu. Artinya, 42 hari saham ini ini disuspensi Bursa.
Pergerakan harga yang melonjak signifikan membuat otoritas bursa menegaskan perlu ada langkah cooling down guna memberikan kesempatan kepada pelaku pasar untuk mempertimbangkan keputusan investasinya.
Sebelumnya, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Kristian Manullang juga sudah menjelaskan, saham DCII mengalami volatilitas harga secara terus menerus.
"Atas kondisi ini, kami sedang melakukan pemeriksaan atas transaksi saham DCII. Tujuan pemeriksaan ini untuk memastikan ada tidaknya indikasi manipulasi transaksi," kata Kristian kepada awak media, Rabu (7/6/2021).
Saham DCII terakhir kali diperdagangkan pada level Rp 59.000 per saham pada Rabu (16/6/2021).
Sampai dengan 30 Juni 2021, pemegang saham terbesar DCII adalah sang pendiri Otto Toto Sugiri dengan kepemilikan 29,90%. Kemudian, Marina Budiman sebesar 22,51%, Han Arming Hanafia sebesar 14,11%. Ketiganya merupakan pengendali, sedangkan Anthoni Salim menggenggam kepemilikan sebesar 11,12% dan pemegang saham publik 22,36%.
[CNBC]
KOMENTAR