Gurusaham.com - Emiten yang bergerak dalam bisnis perdagangan ritel telepon seluler (ponsel) PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) membukukan pertumbuhan penjualan dan laba bersih secara signifikan sepanjang kuartal II 2021 atau semester I-2021.
Menurut laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang terbit Kamis (12/8/2021) ini, laba bersih Erajaya melesat 392,44% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 113,42 miliar pada semester I tahun lalu menjadi Rp 558,54 miliar pada periode yang sama tahun ini.
Peningkatan laba bersih tersebut ditopang oleh naiknya pendapatan dan penjualan usaha sebesar 47,65% secara tahunan menjadi Rp 21,35 triliun pada semester I-2021 dari Rp 14,46 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Lebih rinci, penjualan bersih terbesar perusahaan disumbang oleh pos telepon seluler dan tablet yang meningkat dari Rp 10,76 triliun di Juni 2020 menjadi Rp 17,17 triliun per akhir Juni 2021.
Di posisi kedua, pos penjualan produk operator berkontribusi sebesar Rp 1,76 triliun. Kemudian, sisanya berasal dari pos penjualan komputer dan peralatan elektronik lainnya sebesar Rp 938,39 miliar dan aksesoris & lain-lain senilai Rp 1,49 triliun di semester I tahun ini.
Seiring dengan naiknya penjualan, beban pokok penjualan pun meningkat 45,98% menjadi Rp 19,16 triliun.
Per 30 Juni 2021, total aset Erajaya mencapai Rp 11,48 triliun, dengan total liabilitas sebesar Rp 5,48 triliun dan ekuitas sebesar Rp 5,99 triliun.
Bisnis Sport Fashion
Sebelumnya, Erajaya mengumumkan, anak usahanya PT Sinar Eka Selaras telah membentuk sebuah usaha patungan (joint venture) dengan perusahaan sport fashion JD Sports Fashion plc dari Inggris pada 29 Juli 2021.
Dalam keterbukaan informasi pada 2 Agustus lalu, manajemen menjelaskan, tidak ada hubungan afiliasi antara pihak-pihak yang melakukan transaksi tersebut.
Pihak Erajaya mengatakan, tujuan dari pembentukan joint venture tersebut adalah untuk mendirikan suatu badan usaha yang bergerak dalam industri ritel sports fashion di Indonesia.
"Dengan dibentuknya Perusahaan Patungan akan memberikan dampak pada bertambahnya lini bisnis baru yang dimiliki oleh Perseroan pada bidang industri ritel sports fashion," jelas Erajaya yang diwakili oleh Head of Legal & Corporate Secretary Erajaya Amelia Allen, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (12/8/2021).
Menurut penjelasan pihak Erajaya, outlet JD pertama di Indonesia direncanakan dibuka di awal tahun depan di Jakarta.
Nantinya, JD akan menyediakan produk dari merek-merek internasional seperti Nike, Adidas, The North Face, EA7, Hugo Boss, Tommy Hilfiger, Pink Soda dan Supply & Demand. Selain itu, JD juga mengoperasikan platform e-commerce untuk menopang penjualan produk.
"Kami merasa terhormat dapat bekerja sama joint venture dengan JD Sports Fashion Plc, pemain global di industri sports-fashion. Inovasi dan strategi ekspansi mereka sejalan dengan visi kami untuk menjadi yang terdepan di area active lifestyle," jelas Budiarto Halim, CEO of Erajaya Group, dalam rilis pers perusahaan, 2 Agustus lalu.
"Partnership ini juga melengkapi portfolio produk kami, dan dapat mengantarkan kami menjadi retailer produk active lifestyle terdepan," katanya lagi.
Sementara, Executive Chairman of JD Sports Fashion plc Peter Cowgill mengatakan kerja sama ini akan memperluas jangkauan internasional JD dan membawa kepemimpinan kami di industri sports fashion ke Tanah Air.
Erajaya, yang berdiri pada 1996, menjalankan kegiatan usaha importir, distribusi dan perdagangan ritel perangkat telekomunikasi selular seperti telepon seluler dan tablet, subscriber identity module card (SIM Card), voucher isi ulang operator jaringan selular, aksesoris.
Selain itu, Erajaya juga menjual pelbagai gadget dan produk Internet of Things (IoT) seperti drone, action camera, wearable devices, dan lain-lain. Erajaya, kemudian, melantai di bursa pada 2011 silam dengan kode ticker ERRA.
Sementara, JD Sports Fashion plc atau JD Group adalah retailer global omnichannel asal Britania Raya yang berdiri sejak 1981.
JD memiliki spesialisasi dalam penjualan aparel dan footwear sports fashion dan kegiatan luar ruang.
JD Group juga yang melantai di London Stock Exchange (LSE)dengan kode JD. Saat ini, JD Group memiliki lebih dari 3.300 toko di 29 negara di berbagai belahan dunia, tersebar di UK, Amerika Serikat, Eropa dan Asia Pasifik.
[CNBC]
KOMENTAR