Gurusaham.com - Emiten platform e-commerce PT Bukalapak.com Tbk. buka suara terkait harga saham perseroan yang menyerempet auto reject bawah (ARB) hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, saham dengan sandi BUKA tersebut turun 6,76 persen menjadi Rp1.035 pada akhir perdagangan Selasa (10/8/2021).
Saat saham BUKA diperdagangkan pertama kali pada Jumat (6/8/2021), harga melesat 24,71 persen. Di hari keduanya berada di pasar sekunder pada 9 Agustus 2021, saham BUKA masih menguat 4,72 persen.
VP Corporate Affairs PT Bukalapak.com Tbk. Siti Sufintri Rahayu menjelaskan bahwa pergerakan harga saham perseroan murni karena mekanisme pasar.
“Sebagai informasi, transaksi saham Bukalapak di bursa saham setelah melakukan listing murni merupakan mekanisme pasar,” kata Siti, Selasa (10/8/2021).
Melihat harga saham BUKA yang merosot hari ini, sejumlah investor ritel ramai-ramai mengeluhkan hal itu di kolom komentar dan pemberian penilaian aplikasi BukaLapak di Playstore milik Google.
Mengutip dari kolom penilaian Playstore, Selasa (10/8/2021), sejumlah penilaian berisi keluhan saham BUKA yang anjlok.
"Payah neh masa hari ke-3 ARB...tega bener nyari duit dr rakyat indo buat investor asingnya..ga malu apa pasang bendera indo di deskripsi..," ungkap Haryadi Yusuf dalam penilaian aplikasi Bukalapak di playstore.
Selain itu, ada pula akun lain yang mengeluhkan ARB emiten teknologi tersebut. "Urusin tuh saham lu anjlok," ungkap kelvin kamdani dalam review.
Di sisi lain, pihak aplikasi Bukalapak menjawab setiap komentar dan penilaian tersebut dengan format yang hampir sama mengungkapkan permohonan maaf dan permohonan mengisi formulir online.
"Hai Kak, mohon maaf atas ketidaknyamanannya ya. Terkait kendala Kakak mengenai saham kami sarankan bisa isi form di link https://bl.id/appreview terlebih dahulu agar bisa dibantu cek lebih lanjut ya. Terima kasih :)," begitu salah satu tanggapan dari pengelola aplikasinya.
BukaLapak resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dengan melepas 25,76 miliar saham lewat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Harga penawaran ditetapkan Rp850 per saham, sehingga BUKA meraup dana segar hingga Rp21,9 triliun atau nilai emisi tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia sejauh ini.
[Bisnis.com]
KOMENTAR