Gurusaham.com - Bursa Efek Indonesia mencatat ada sebanyak 23 perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) sampai dengan 8 September 2021.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia menyampaikan, dari 23 perusahaan tersebut terdapat 1 perusahaan di sektor teknologi dan 1 perusahaan di sektor energi baru terbarukan (EBT).
Bila dilihat dari asetnya, 4 perusahaan masuk dalam kategori aset skala kecil atau kurang dari Rp 50 miliar. 7 perusahaan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp250 miliar, dan 12 perusahaan aset skala besar di atas Rp 250 miliar.
Perinciannya, 1 perusahaan dari sektor basic materials; 3 perusahaan dari sektor Industrials; 1 perusahaan dari sektor Transportation & Logistics; 4 perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals.
Selanjutnya, 7 perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals; 1 perusahaan dari sektor Technology; masing-masing 2 perusahaan dari sektor Energy dan Financials; 1 perusahaan dari sektor Properties & Real Estate dan 1 perusahaan dari sektor Infrastructures.
"Bursa senantiasa mendukung semua sektor untuk dapat me-utilisasi ekistensi pasar modal untuk dapat bertumbuh, khususnya perusahaan yang memanfaatkan teknologi untuk meng-create inovasi dan juga renewable energy," kata Nyoman kepada awak media.
Nyoman juga menyampaikan, perusahaan masih antusias untuk menghimpun pendanaan di pasar modal. Hal tersebut dapat dilihat dari perusahaan-perusahaan yang berada dalam pipeline Bursa.
"Antusiasme dan optimisme terhadap pasar modal dinilai masih terjaga baik, didorong oleh stabilitas nasional dan pemulihan ekonomi yang masih berlanjut di tahun 2021," katanya.
Sampai dengan Selasa ini (9/9/2021), sebanyak 38 emiten mencatatkan saham di Bursa. Emiten yang menghimpun pendanaan terbesar ialah PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) yang melantai di BEI pada 6 Agutus 2021 yang berhasil mengimpun dana sebesar Rp 21,90 triliun.
[CNBC]
KOMENTAR