Gurusaham.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membongkar strategi dalam membantu percepatan digitalisasi di Indonesia. Ia menitikberatkan strategi tersebut dengan memecah fungsi antara Telkom dan Telkomsel.
Erick menyebut nantinya Telkom akan bertugas dengan sifat b-to-b atau business to business, sementara Telkomsel akan menjadi agregator B-to-C atau business to commerce. Untuk Telkom, ia mencontohkan kerja sama 5G mining dengan PT Freeport Indonesia.
"Jadi Telkom itu b-to-b, apakah dengan sektor pendidikan, apakah dengan rumah sakit, dengan infrastruktur yang dibangun baik itu data center, fiber optic, atau cloud," ujarnya dalam orasi ilmiah Dies Natalis Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya, Sabtu (23/10/2021).
Sementara itu, Telkomsel juga akan ditugaskan untuk menjadi agregator demi mendorong lahirnya kreator baru dari Indonesia. Langkah itu diambil mengingat potensi digital market yang dirasa kurang optimal tergarap oleh bakat dalam negeri.
"Supaya kita tidak selalu terjebak impor, mulai sapinya impor, gulanya impor, nanti kehidupan sehari-hari kita impor," tegasnya.
Untuk mencapai hal ini, Erick meminta kepada Telkomsel untuk menyerahkan aset-aset yang berhubungan dengan dunia b-to-b kepada Telkom, termasuk di dalamnya tower-tower telekomunikasi.
"Telkomsel harus menyerahkan kembali semua tower-tower-nya ke Telkom karena ini bagian dari strategi besar," katanya.
KOMENTAR