Gurusaham.com - Emiten produsen baja, PT Saranacentral Bajatama Tbk. (BAJA) mencatatkan pertumbuhan kinerja pendapatan dan laba tahun berjalan pada 2020. Bahkan, laba tahun berjalan perseroan melejit hingga 48,56 kali lipat.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2020 yang dikutip Selasa (13/4/2021), emiten bersandi BAJA ini mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp55,11 miliar meningkat 4.856 persen dari catatan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,11 miliar.
Hasil tersebut merupakan dampak dari peningkatan pendapatan usaha menjadi Rp1,2 triliun naik 12,31 persen dari tahun 2019 yang sebesar Rp1,07 triliun.
Kendati pendapatan usaha naik, beban pokok penjualan pun turut meningkat menjadi Rp1,1 triliun dari posisi 2019 yang sebesar Rp1,04 triliun.
Namun, dari pos beban usaha, BAJA berhasil melakukan penghematan dengan pengurangan beban umum dan administrasi menjadi Rp20,63 miliar dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp23,12 miliar.
Sementara beban bunga dan keuangan menurun menjadi Rp22,83 miliar dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp26,79 miliar.
Di sisi lain, perseroan mendapatkan rugi akibat kurs mata uang asing sebesar Rp11,54 miliar, padahal tahun sebelumnya perseroan mencatatkan untung kurs Rp24,25 miliar.
Dengan demikian penghasilan komprehensif perseroan menjadi Rp56,38 miliar berbalik untung dari posisi rugi sebesar Rp2,33 miliar pada 2019. Adapun, laba per lembar saham dasar atau earning per share meningkat menjadi Rp30,62 dari tahun sebelumnya yang hanya Rp0,62.
Sementara itu, total aset perseroan mengalami penyusutan menjadi Rp760,42 miliar turun 9,13 persen dari tahun 2019 yang sebesar Rp836,87 miliar.
Dengan rincian, jumlah aset tidak lancar turun menjadi Rp197,83 miliar dari posisi Rp200,42 miliar dan aset lancar yang juga turun menjadi Rp562,58 miliar dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp636,44 miliar.
Adapun, total liabilitas BAJA mencapai Rp632,58 miliar turun 17 persen dibandingkan dengan 2019 yang sebesar RP762,68 miliar.
Rinciannya, jumlah liabilitas jangka panjang menurun menjadi Rp12,86 miliar dari posisi Rp14,35 miliar. Sementara, liabilitas jangka pendeknya juga menurun menjadi Rp619,71 miliar dibandingkan dengan 2019 yang sebesar Rp748,33 miliar.
Hingga pukul 11.30 WIB atau akhir sesi I, harga saham BAJA naik 17,74 persen atau 44 poin ke level Rp292. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp525,6 miliar dengan valuasi PER 9,54 kali. Saham BAJA melonjak 113,14 persen sepekan terakhir.
KOMENTAR