Gurusaham.com - Emiten pengelola jalan tol, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) melalui anak usahanya, PT Jasamarga Related Business (JMRB) sedang menjajaki studi terkait bisnis energi baru terbarukan (EBT), stasiun pengisian kendaraan listrik, energi efisiensi dan bisnis digital.
Perseroan sudah menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan asal Korea Selatan, Verywords Co. Ltd untuk penjajakan kerja sama.
Direktur Bisnis Komersial PT JMRB Imad Zaky menyebut, penjajakan kerja sama ini sebagai salah satu upaya JMRB untuk turut berpartisipasi terhadap program pemerintah dalam keberlanjutan lingkungan yang sehat.
Terlebih, kata Zaky, Jasa Marga sebagai induk usaha, memiliki misi "Green Toll Road" yang mencanangkan gerakan hijau (go green) dari jalan tol dan berbagai aspek di dalamnya, termasuk rest area.
"Selama ini, kami gencar melakukan program penghijauan seperti penanaman pohon, pengolahan limbah sampah, serta mendukung ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di rest area yang kami kelola. Terlebih, pemerintah tengah melakukan percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan," kata Zaky, dalam keterangan resmi, Jumat (30/7/2021),
Zaky mengungkapkan, kajian kerja sama ini merupakan salah satu upaya PT JMRB dalam mengoptimalkan potensi lini bisnisnya seperti rest area, Toll Corridor Development (TCD), dan bisnis digital.
Bersama Verywords yang berpengalaman dalam penanganan perubahan iklim, Zaky berharap kerja sama ini dapat berdampak positif bagi keberlanjutan lingkungan hidup, terutama dalam aspek stabilitas ruang udara dan pemanfaatan energi terbarukan.
Saat ini, Verywords fokus pada bisnis jasa konsultasi perubahan iklim, produksi kendaraan listrik, implementor stasiun pengisian listrik untuk kendaraan listrik, dan pelaksana dari berbagai macam proyek pengurangan emisi.
CEO Verywords Kim Sung Woo mengatakan, di Korea Selatan, salah satu cara untuk meningkatkan minat masyarakat dalam penggunaan kendaraan listrik yaitu dengan meningkatkan penyediaan fasilitas SPKLU yang dipasang di tempat peristirahatan seperti rest area jalan tol.
Maka, hal serupa dapat dilakukan di Indonesia yang mulai menggencarkan penggunaan kendaraan dengan berbahan bakar ramah lingkungan seperti kendaraan listrik.
"Penyediaan SPKLU menjadi salah satu faktor penting dalam mengembangkan penggunaan kendaraan listrik dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Berangkat dari tujuan yang sama mengenai upaya aktif untuk mencapai netralitas karbon di Indonesia tersebut, maka Verywords dan PT JMRB membuat perjanjian MoU ini," ujar Kim Sung Woo.
Selain gencar melakukan program penghijauan dan mendukung ketersediaan SPLKU di rest area, PT JMRB juga tengah mengkaji potensi penggunaan pemanfaatan sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan melalui penggunaan teknologi panel surya di beberapa titik rest area.
Sebelumnya, JMRB juga masuk bisnis internet service provider (ISP). Kendati perseroan menegaskan langkah itu bukan bermaksud bersaing dengan perusahaan BUMN lainnya dengan core business telekomunikasi seperti PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Adapun di bisnis charger kendaraan listrik atau SPKLU, sebelumnya PT Pertamina (Persero) sudah terlebih dahulu masuk dengan mengembangkan SPKLU bertipe Fast Charging.
Setelah Desember 2020 meresmikan SPKLU Fatmawati Jakarta Selatan, Pertamina membangun SPKLU Fast Charging di area Bandara Internasional Soekarno - Hatta (Soetta) Tangerang Banten, bersinergi dengan Grab Indonesia.
BUMN lain, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga membidik target pembangunan sebanyak 168 SPKLU pada tahun ini.
[CNBC]
KOMENTAR