Gurusaham.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong PT Bio Farma (Persero), induk Holding BUMN Farmasi, untuk menaikkan produksi vaksin Covid-19 dua kali lipat menjadi 40 juta dosis per bulan atau dari kapasitasnya saat ini hanya 20 juta dosis per bulan.
Dorongan ini dilakukan untuk menunjang percepatan vaksinasi terhadap penduduk Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan dirinya mendukung upaya Bio Farma meningkatkan produksi vaksin per hari di tengah PPKM Darurat ini. Ini merupakan upaya memacu ketersediaan dosis vaksin siap pakai untuk mempercepat program vaksinasi nasional.
"Dari data terakhir, kita sudah menerima 105,5 juta bahan baku vaksin atau setara dengan 85 juta dosis vaksin jadi dan 14,2 juta vaksin yang langsung jadi," kata Erick dalam siaran persnya, dikutip Senin (12/7/2021).
"Dari jumlah tersebut, saya mengecek ke Biofarma, berapa yang sudah distribusikan ke seluruh Indonesia dan di tengah situasi pandemi yang meningkat ini, saya support agar produksinya ditingkatkan semaksimal mungkin agar penyebaran vaksin lebih cepat, terutama untuk provinsi yang berstatus zona merah," kata Erick.
Berdasar data yang terpampang pada dashboard distribusi Bio Farma per Sabtu (10/7/2021), telah terkirim 62.538.900 dosis ke seluruh Indonesia dari target pengiriman 73.730.600 dosis. Pengiriman ini dilakukan melalui 883 delivery order (DO).
Sementara itu, saat ini masih terdapat 16,5 juta dosis alokasi yang masih dalam proses keluarnya lot release dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Khusus di tiga provinsi di Pulau Jawa yang belakangan terjadi peningkatan jumlah pasien positif Covid-19, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, jumlah vaksin yang dikirim sudah melebihi rencana alokasi.
"Oleh karenanya, demi membanjiri provinsi yang masih berstatus zona merah, saya meminta Bio Farma agar terjadi percepatan pula dalam distribusi," tegas pendiri Mahaka Media ini.
"Vaksinasi masih menjadi salah satu penangkal utama di tengah pandemi ini. Kementerian BUMN dan perusahaan BUMN akan terus mengupayakan percepatan dan ketersediaan segala hal yang dibutuhkan masyarakat saat PPKM Darurat. Salah satunya menyediakan obat-obatan terapi penyembuhan COVID-19 di Apotek Kimia Farma," terang dia.
Hingga saat ini Indonesia telah menerima 105,5 juta bahan baku vaksin atau setara dengan 85 juta dosis dan 14,2 juta vaksin jadi dari Sinovac.
Sementara hingga 1 Juli lalu, Indonesia sudah 19 kali kedatangan vaksin, baik yang didatangkan langsung dari negara produsen atau melalui jalur multilateral COVAX Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI).
Bio Farma adalah induk dari tiga emiten farmasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF), anak usaha KAEF yakni PT Phapros Tbk (PEHA), dan PT Indofarma Tbk (INAF).
KOMENTAR