Gurusaham.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan perombakan atau evaluasi mayor terhadap sejumlah indeks unggulan, termasuk IDX30 dan LQ45, untuk periode Februari sampai Juli 2022.
Menurut keterbukaan informasi di website BEI, Senin (25/1), ada sejumlah nama baru yang masuk dan nama lama yang dikeluarkan dari IDX30 dan LQ45.
Saham emiten Grup Emtek PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dan BUMN Karya PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menjadi penghuni baru IDX30.
Sementara, duo emiten raksasa rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) keluar dari IDX30.
Berikut daftar lengkap konstituen anyar IDX30.
Kemudian, saham emiten pengelola ritel Alfamart PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), emiten multifinance PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), EMTK, emiten batu bara PT Harum Energy Tbk (HRUM), dan WKST masuk ke dalam jajaran saham LQ45.
Adapun, saham-saham yang hengkang dari indeks LQ45 adalah emiten ritel PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), BUMN Karya PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), dan properti PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
Berikut ini daftar 45 saham LQ45 terbaru.
"Daftar dan jumlah saham yang digunakan dalam penghitungan indeks pada indeks-indeks tersebut akan efektif berlaku pada tanggal 2 Februari 2022," jelas BEI dalam keterangannya, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (25/1).
Selain IDX30 dan LQ45, BEI juga melakukan evaluasi mayor terhadap sejumlah indeks lainnya, yaitu IDX80, Kompas100, MNC36, SMinfra18.
Kemudian, BEI juga akan melakukan Penyesuaian Tahap Akhir Jumlah Saham Penghitungan Indeks, yaitu menerapkan saham free float +0% saham non-free-float serta batasan bobot (cap) sebesar 100% untuk beberapa indeks. Indeks yang dimaksud, yakni Kompas100 (dengan cap 9%), MNC36 (cap 15%), dan SMinfra18 (cap 15%). Khusus indeks terakhir, BEI menjelaskan, tidak berlaku tahapan cap indeks.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[CNBC]
KOMENTAR