Gurusaham.com - Kekayaan miliader Warren Edward Buffett kembali bertambah. Perusahaan konglomerat Berkshire Hathaway miliknya telah membukukan keuntungan sebesar US$ 17 miliar atau setara Rp 244 triliun (asumsi Rp 14.000/US$) hanya dari lima sahamnya tahun ini.
Pendekatan khas Buffett dalam mengendus bisnis-bisnis berkualitas tinggi yang tidak dihargai dan berinvestasi untuk jangka panjang akhirnya membuahkan hasil menjelang pembukaan kembali ekonomi global musim panas ini.
Dilansir dari Business Insider, harga saham perusahaan tempat Buffett investasi, naik US$ 9 miliar (Rp 129 triliun) di Bank of America saja. Harga saham grup perbankan telah melonjak 30% sejak awal Januari, meningkatkan nilai saham Berkshire dari US$ 30 miliar (Rp 431 trilun) menjadi US$ 39 miliar (Rp 560 triliun).
Selain itu, Berkshire telah mencetak keuntungan US$ 3,7 miliar (Rp 53 triliun) di saham American Express, karena saham grup jasa keuangan tersebut telah melonjak 30% tahun ini. Itu juga menghasilkan US$ 1,5 miliar (Rp 21 triliun) pada saham Kraft Heinz.
Lalu cuan US$ 1,4 miliar (Rp 20 triliun) pada dari saham General Motors, dan US$ 1,3 miliar (Rp 18 triliun) pada US Bancorp dalam waktu kurang dari tiga bulan.
Taruhan Buffett pada lima saham perusahaan Jepang musim gugur yang lalu juga memberikan hasil. Saham Itochu, Mitsui, Marubeni, Mitsubishi, dan Sumitomo telah memperoleh rata-rata 26% tahun ini, mengangkat nilai gabungan kepemilikan Berkshire sebesar US$ 1,6 miliar (Rp 22 triliun).
Investasi Berkshire lainnya juga mengalami kenaikan. Pada saham Chevron, Suncor Energy, dan Synchrony Financial semuanya naik lebih dari 20% tahun ini, sementara Wells Fargo, yang sebelumnya merupakan salah satu kepemilikan terbesar Berkshire, telah menguat 37%. Sementara itu, indeks acuan S&P 500 naik 5,8% tahun ini.
Namun, keuntungan Berkshire sebagian diimbangi oleh eksodus baru-baru ini dari saham teknologi. Apple, yang merupakan lebih dari 40% dari portofolio saham AS Buffett, telah merosot 7% tahun ini. Penurunan tersebut telah menghapus hampir US$ 8 miliar (Rp 114 triliun) dari nilai saham Berkshire.
Berkshire juga mendapat pukulan dari Coca-Cola, meninggalkan nilai sahamnya sekitar US$ 900 juta (Rp 12 triliun) lebih sedikit hari ini dibandingkan pada awal Januari. Perusahaan juga turun sekitar US$ 400 juta (Rp 5 triliun) untuk Snowflake dan Verizon.
KOMENTAR