Gurusaham.com - Kurir Shopee Express (SPX) disebut-sebut melakukan mogok kerja dan berdampak terhadap kiriman paket dari Shopee Indonesia untuk penggunanya.
Seorang warganet Arif Novianto menjelaskan penyebab kurir SPX mogok kerja melalui akun Twitter pribadinya, @arifnovianto_id yang dikutip, Senin (12/4/2021). Sejak lima hari yang lalu, kurir Shopee Express di Bandung Raya melakukan mogok kerja dengan jumlah sekitar 1.000 orang.
"Mereka protes karena upahnya diturunkan dari 5.000/paket, 3.500/paket, 2.500/paket, dan pada awal April menjadi 1.500/paket. Mereka tak dapat upah minimum dan jaminan sosial," tulis Arif.
Dia menjelaskan sementara di Jabodetabek, karena belum terorganisir, para kurir banyak yang memilih resign dari Shopee Ekspress akibat kebijakan tarif terbaru yang ditetapkan.
Arif mengklaim dampak dari pemogokan mitra Shopee Express telah membuat barang-barang di gudang menumpuk dan belum dikirimkan ke konsumen. Pemogokan ditempuh oleh himpunan driver untuk menuntut manajemen Shopee memberikan kerja layak ke kurir Shopee Ekspess.
"Jika upah mereka diturunkan jadi 1.500 setiap paket yang mereka kirim ke konsumen, maka kondisi kerja mereka akan semakin berat. Rata-rata satu paket diantar ke konsumen itu membutuhkan waktu 10 menit, jadi anggap saja 6 paket/jam. 8 jam= 48 paket = 72.000. Motor dan bensin dari driver," jelasnya.
Dia menyebut 10 menit per paket itu apabila letak penerima paket jaraknya berdekatan. Jika agak jauh bisa menghabiskan waktu 30 menit/paket. Belum lagi kurir harus menghubungi penerima yang kadang tidak di rumah atau alamatnya salah.
Jumlah paketan yang harus dikirim oleh kurir dalam sistem kerja di Shopee Ekspress, lanjutnya, diatur oleh ketua tim di tiap kecamatan. Jika paket menumpuk, apalagi saat promo, maka setiap rider bisa harus mengirimkan 125 paket/hari, sehingga harus membuatnya kerja lebih dari 14 jam.
Sementara, Executive Director Shopee Indonesia Handhika Jahja dengan tegas membantah isu tersebut. Operasional Shopee Express (SPX) dipastikan sampai saat ini tetap berjalan normal dan lancar serta tidak ada aksi demonstrasi atau mogok kerja oleh mitra pengemudi SPX.
"Perlu menjadi catatan bahwa para mitra pengemudi SPX memiliki kebebasan untuk memilih hari operasional kerja mereka," katanya dalam keterangan resmi, Senin (12/4/2021).
Dia menjelaskan, perihal keterlambatan beberapa pengiriman, itu terjadi pada saat kampanye 4.4 Mega Shopping Day yang lalu, mengingat antusiasme yang tinggi dari para pengguna atas kampanye tersebut.
Handhika juga memastikan bahwa insentif untuk mitra pengemudi SPX sangatlah kompetitif di industri jasa logistik. Skema insentif Shopee selalu mengikuti peraturan yang berlaku di daerah.
"Contohnya, jika seorang mitra pengemudi SPX di wilayah Jabodetabek membawa 80 paket dalam sehari, mereka bisa mendapatkan insentif rata-rata senilai Rp2.213 untuk setiap paket. Sebagai ilustrasi, rata-rata upah per paket yang ada di pasaran berkisar Rp1.700 dan Rp2.000 oleh jasa logistik lainnya," jelasnya.
Selain itu dia juga memastikan adanya perlindungan asuransi untuk para mitra pengemudi SPX agar dapat memberikan lingkungan kerja yang aman dan produktif.
KOMENTAR